Find Us On Social Media :

Studi: ChatGPT Mampu Samai Satu Persen Pemikir Kreatif Paling Top

By Liana Threestayanti, Senin, 24 Juli 2023 | 22:07 WIB

Riset terbaru yang dilakukan University of Montana menemukan bahwa artificial intelligence mampu menandingi 1% dari para pemikir teratas dalam hal kreativitas.

Riset terbaru yang dilakukan University of Montana menemukan bahwa artificial intelligence mampu menandingi 1% dari para pemikir teratas dalam hal kreativitas.

Studi ini dipimpin oleh Dr. Erik Guzik, seorang assistant clinical professor di College of Business, University of Montana (UM). Bersama mitranya, dalam studi ini, Dr Guzik menggunakan Torrance Tests of Creative Thinking (TTCT), sebuah tool yang sejak lama digunakan untuk menilai kreativitas manusia. 

Para peneliti memasukkan delapan respons ChatGPT. Mereka juga memasukkan jawaban dari 24 siswa kelas kewirausahaan dan keuangan personal, sebagai control group.

Skor keduanya kemudian dibandingkan dengan skor dari 2700 siswa perguruan tinggi yang mengikuti TTCT secara nasional pada 2016. Semua respons dinilai oleh Scholastic Testing Service yang tidak tahu bahwa ada  artificial intelligence terlibat dalam tes ini.

Hasil uji ini menempatkan ChatGPT dalam kelompok elit dalam hal kreativitas. Tool AI ini berada di persentil teratas untuk kelancaran/fluency (kemampuan menghasilkan sejumlah besar ide) dan untuk orisinalitas (kemampuan memunculkan ide-ide baru). Namun dalam hal fleksibilitas, persentil ChatGPT turun ke-97. Fleksibilitas adalah kemampuan menghasilkan berbagai jenis dan kategori ide.

Menurut Dr. Guzik, penelitian ini menemukan bukti-bukti yang sangat kuat bahwa kreativitas AI berkembang, setara atau bahkan melebihi kemampuan manusia.

Dr. Guzik juga bertanya kepada ChatGPT, apa yang akan ditunjukkan jika ChatGPT memperoleh kinerja yang baik di TTCT. 

Begini jawaban ChatGPT seperti dikutip dari website Connected to India. “ChatGPT memberitahu kami bahwa kita mungkin tidak sepenuhnya memahami kreativitas manusia, yang menurut saya benar,” kata Dr. Guzik. 

ChatGPT juga menyarankan penggunaan alat penilaian yang lebih canggih, yang dapat membedakan antara ide yang dihasilkan manusia dan AI.

Dr. Guzik juga menjelaskan bahwa TTCT adalah proprietary material sehingga ChatGPT tidak dapat "menipu" dengan mengakses informasi tentang tes di internet atau di database publik.