Cloudera menghadirkan blueprint large language model (LLM) siap pakai untuk mendukung pemanfaatan generative AI atau AI generatif berbasis data sendiri di lingkungan perusahaan.
Blueprint ini dapat dimanfaatkan oleh pelanggan Cloudera untuk mengembangkan AI generatif menggunakan datanya sendiri dan dalam konteks perusahaan yang telah dinaungi dengan keamanan dan tata kelola yang memadai.
Open data lakehouse Cloudera menyatukan kemampuan sebuah data warehouse dan data lake untuk mendukung solusi business intelligence, AI, dan machine learning (ML). Pada saat yang sama, perusahaan memiliki fleksibilitas untuk menerapkan solusi ini di seluruh private cloud dan public cloud pilihan mereka dengan pengalaman yang sama.
Seperti kita ketahui, artificial intelligence (AI) harus dilatih dengan data dalam jumlah sangat besar untuk dapat bekerja dengan baik. Sementara menurut Cloudera, sekitar sembilan dari sepuluh perusahaan global terbesar di berbagai industri memercayakan aset datanya kepada perusahaan data hybrid ini, sehingga menghasilkan 25 juta terabyte data yang dikelola dengan solusi Cloudera.
Hal ini, menurut Daniel Newman, CEO dan Chief Analyst The Futurum Group, menempatkan Cloudera pada posisi yang unik untuk membantu perusahaan mendapatkan value lebih dari data mereka, di mana pun data tersebut berada, tak terkecuali dalam hal pemanfaatan data untuk AI generatif.
"Data terkelola yang sangat besar ini menempatkan Cloudera pada posisi yang tak tertandingi untuk mendorong aplikasi berbasis generative AI berdasarkan Open Data Lakehouse dalam konteks enterprise," tambah Erwin Sukiato, Country Manager Indonesia untuk Cloudera.
Erwin menjelaskan bahwa AI generatif dan large language model (LLM) hanya akan sebaik data yang telah dilatih, dan membutuhkan konteks yang tepat. “Agar model dan AI semacam ini dapat berhasil, mereka (data) harus dipercaya. Dan memercayai AI dimulai dengan memercayai data Anda," tegas Erwin.
LLM Chatbot Augmented with Enterprise Cloudera menghadirkan blueprint untuk generative AI berdasarkan LLM untuk perusahaan. Dengan blueprint ini, bisnis dapat membangun aplikasi artificial intelligence-nya sendiri yang didukung LLM open source pilihan dengan data perusahaan. Keseluruhan infrastruktur untuk AI generatif ini dihosting secara internal di enterprise. Hal ini menurut Cloudera dapat memberdayakan semua developer dan lini bisnis perusahaan, tidak hanya data scientists dan tim machine learning sehingga mendukung demokratisasi AI.
Salah satu pelanggan Cloudera yang telah mengintegrasikan AI di seluruh organisasinya adalah Bank OCBC, grup layanan keuangan terbesar kedua di Asia Tenggara. Integrasi AI ini memungkinkan Bank OCBC melakukan lebih banyak inovasi pelanggan dan efisiensi operasional.
Cloudera melaporkan, Bank OCBC dapat meningkatkan pendapatannya dengan menganalisis data kontekstual secara real-time dari percakapan pelanggan yang terkait dengan penjualan, layanan, dan lain-lain.
"Pasar AI berubah dengan cepat. Kenyataannya adalah bahwa data dan konteks enterprise akan menjadi faktor penentu keberhasilan model LLM atau AI," ucap Erwin Sukiato.