Find Us On Social Media :

Tingkatkan Pengaruh Asing, China Diduga Curi Teknologi AI AS

By Adam Rizal, Minggu, 30 Juli 2023 | 09:30 WIB

Ilustrasi AI (Artificial Intelligence).

Saat ini negara-negara besar di dunia berlomba-lomba mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, mengingat teknologi AI akan memegang peranan penting di masa depan.

Baru-baru ini Biro Penyelidik Federal AS (FBI) memperingatkan China mencuri teknologi AI AS untuk memperoleh penelitian dan produk AI terbaru dengan menargetkan bisnis, universitas, dan fasilitas penelitian pemerintah AS.

"China benar-benar mengancam keamanan nasional dengan mencuri teknologi dan data AI untuk memperkuat program AI mereka sendiri. China akan menggunakannya untuk meningkatkan pengaruh asingnya," katanya.

Para pejabat FBI mengungkapkan China memiliki rencana nasional untuk menjadi kekuatan AI terdepan di dunia pada 2030. Namun, pengembangan teknologi AI itu berdasarkan teknologi yang dicuri dari AS.

"China mencuri teknologi AI kami dengan berbagai metode dan industri. Tujuannya jelas, mereplikasi dan meningkatkan program AI mereka sendiri," ujarnya.

Meskipun China membantah tuduhan AS, para pejabat FBI tetap fokus pada akuisisi asing atas teknologi dan bakat AI AS. Mereka juga prihatin dengan potensi ancaman di masa depan dari musuh asing yang dapat mengeksploitasi teknologi AI tersebut, terutama dalam konteks campur tangan dalam Pilpres AS 2024.

Pemerintah AS menyadari manfaat dan risiko dari penggunaan AI, ancaman dari penjahat dunia maya yang aktif menggunakan teknologi AI sebagai alat untuk kegiatan kriminal juga menjadi perhatian.

Para pejabat FBI mengamati penggunaan aktor kriminal dan model AI dalam berbagai skema kejahatan, termasuk pembuatan kode berbahaya, email phishing, dan perdagangan sekuritas orang dalam.

Selain itu, FBI juga mengingatkan tentang upaya ekstremis kekerasan dan aktor teroris dalam menggunakan berbagai alat AI untuk membuat bahan peledak dan memperdaya langkah-langkah keamanan dengan menghasilkan informasi palsu.

Karena itu, FBI sedang melakukan investigasi terhadap berbagai situs web palsu yang dibuat oleh AI dan memiliki jutaan pengikut yang mengandung malware untuk menipu pengguna yang tidak curiga.

Dalam menghadapi perkembangan teknologi AI, pemerintah AS berupaya untuk menciptakan pedoman yang lebih ketat untuk memastikan pengembangan teknologi ini dilakukan dengan aman.