Zoom mengubah kebijakan perusahaan yang mengizinkan pelatihan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dengan data pelanggan usai mendapatkan kritik dari penggunanya.
StackDiary melaporkan kebijakan sebelumnya memberikan Zoom kendali penuh atas data pelanggan untuk tujuan pelatihan teknologi AI.
Kini, Zoom tidak akan melatih model AI berbasis video, audio, atau chat pelanggan tanpa izin penggunanya.
Sebagian dari permasalahan ini diperkirakan berasal dari alat AI eksperimental milik Zoom. Alat itu termasuk IQ Meeting Summary yang memiliki kemampuan membuat ringkasan berbasis Machine Learning (ML), dan IQ Team Chat Compose, kemampuan menyusun pesan didukung teknologi AI. Alex Ivanovs dari Stack Diary mengatakan kebijakan itu memungkinkan Zoom melatih AI secara efektif berdasarkan konten karya pelanggan tanpa menyediakan opsi untuk menolak, keputusan yang diperkirakan akan memicu perdebatan signifikan terkait privasi dan izin dari pengguna. Selain itu, Ivanovs juga menggarisbawahi bahwa persyaratan ini memberikan izin untuk mendistribusikan ulang, menerbitkan, mengimpor, mengakses, menggunakan, menyimpan, mentransmisikan, mengkaji, mengungkap, melestarikan, mengekstraksi, memodifikasi, mengurangi, membagikan, menampilkan, menyalin, mendistribusikan, menerjemahkan, mentranskripsi, membuat karya kreatif dan memproses Customer Content. Ivanovs juga menggarisbawahi bahwa persyaratan ini juga memungkinkan Zoom untuk melakukan semua hal tersebut dengan hormat pada Customer Content.
Dalam unggahan di blog resminya, Chief Product Officer Zoom Smita Hashim menekankan bahwa pemilik akun dan administrator harus memberikan izin terlebih dahulu sebelum memilih berbagi data untuk pelatihan AI. Hashim juga menegaskan bahwa data ini hanya akan digunakan sepenuhnya untuk meningkatkan performa dan akurasi dari layanan AI tersebut.
Bahkan jika pengguna memilih untuk berbagi data, tambah Hashim, data tidak akan digunakan untuk pelatihan model pihak ketiga. Selain itu, Zoom juga menegaskan bahwa pihaknya memiliki izin untuk menggunakan konten pelanggan untuk menyediakan layanan dengan tambahan nilai berdasarkan konten tersebut, namun pelanggan tetap akan menjadi pemilik dan memiliki kendali atas konten mereka. Zoom menyebut pihaknya tidak akan menggunakan konten pelanggan, termasuk catatan pendidikan atau informasi kesehatan yang terlindung, untuk melatih model AI tanpa izin pelanggan. Untuk memperjelas pernyataan ini, Zoom juga menambahkan bagian baru pada kolom persyaratan.