Tren pembicaraan dan penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan terus meningkat.
Teknologi AI terbukti membantu dan mempermudah tugas manusia, terutama dalam konteks teknologi sehari-hari.
Hasil sebuah penelitian terbaru oleh psikolog dari University of California Los Angeles (UCLA) menunjukkan bahwa AI GPT-3 milik OpenAI itu memiliki kemampuan berpikir mirip mahasiswa. Penelitian itu dilakukan
"AI GPT-3 mampu menyelesaikan masalah penalaran yang sering muncul dalam ujian kecerdasan seperti Scholastic Assessment Test (SAT)," tulisnya.
Taylor Webb (Seorang Peneliti Pasca-doktoral dari UCLA) mengakui hasil penelitian GPT-3 cukup mengesankan walaupun masih memiliki keterbatasan.
"Meskipun GPT-3 mampu melakukan penalaran logis, namun ia tidak bisa menyelesaikan tugas fisik dengan menggunakan alat seperti manusia," ujarnya.
Honjing Lu, (Seorang Psikolog dari UCLA yang juga penulis studi ini) mengungkapkan AI GPT-3 tidak hanya mampu bekerja setara dengan manusia, tetapi juga memiliki kemampuan untuk membuat kesalahan seperti manusia.
Penelitian ini juga membandingkan skor yang diperoleh oleh GPT-3 dengan skor yang diperoleh dari tes SAT yang dilakukan oleh calon mahasiswa perguruan tinggi.
Hasilnya menunjukkan bahwa AI ini tampil lebih baik daripada skor rata-rata manusia. Namun, dalam uji coba memecahkan analogi berdasarkan cerita pendek, relawan mahasiswa masih lebih unggul daripada GPT-3.
Ada keterbatasan pada GPT-3, yaitu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan ruang fisik.
Misalnya, dalam kasus tertentu, GPT-3 menghasilkan solusi yang aneh ketika diminta untuk menjelaskan alat yang digunakan dalam memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain.
Para ilmuwan dari UCLA berharap untuk terus menjelajahi potensi GPT-3 lebih lanjut, baik dalam berpikir seperti manusia secara lebih mendalam maupun melakukan tugas-tugas yang meniru cara berpikir manusia.