Pemerintah Amerika Serikat (AS) menggelar kompetisi AI Cyber Challenge yang mengajak sejumlah pengembang teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan seperti Anthropic, Google, Microsoft, dan OpenAI untuk berlomba-lomba menciptakan sebuah sistem keamanan siber berbasis AI.
Kompetisi itu diselenggarakan oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) dan menawarkan hadiah sebesar 20 juta dolar Amerika atau sekitar 303 miliar rupiah bagi solusi keamanan siber AI terbaik yang mampu melindungi infrastruktur pemerintah, termasuk sektor transportasi dan energi.
Manajer Program DARPA, Perri Adams mengatakan saat ini manusia menghadapi era teknologi yang saling terhubung satu sama lain dan perangkat lunak memegang peranan penting termasuk utilitas publik dan sistem keuangan.
"Tantangan keamanan siber semakin kompleks. Para ahli keamanan saat ini tidak memiliki alat yang cukup kuat untuk melindungi secara efektif dalam skala yang diperlukan," katanya
Meskipun teknologi AI mampu menciptakan kode berbahaya untuk serangan siber, beberapa ahli percaya bahwa AI juga dapat digunakan memperkuat pertahanan siber dengan meningkatkan efisiensi tugas para ahli keamanan.
Berdasarkan survei dari Kroll terhadap para pemimpin bisnis global, lebih dari separuh dari mereka mengindikasikan bahwa mereka telah memanfaatkan AI dalam sistem keamanan siber terbaru mereka.
Para peserta kompetisi dijadwalkan akan mengikuti tahap kualifikasi pada musim semi mendatang, dan mereka yang berhasil lolos akan bersaing dalam babak semifinal pada perhelatan DEF CON tahun depan. Lima peserta terbaik akan melaju ke babak final di DEF CON 2025.
Adams mengatakan para pemenang kompetisi akan diminta untuk membuka sumber kode sistem keamanan yang mereka ciptakan, sehingga dapat digunakan oleh berbagai pihak, termasuk sukarelawan, pengembang sumber terbuka, dan industri komersial.
Tujuan dari AI Cyber Challenge tidak hanya menciptakan sistem keamanan siber baru, tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat dengan melindungi infrastruktur penting.