Google DeepMind dikabarkan sedang menguji tool artificial intelligence (AI) generatif yang nantinya akan melayani penggunanya sebagai “personal life coach.”
Menurut dokumen yang dilihat New York Times, tool ini disiapkan untuk melakukan sekitar 21 tugas personal dan profesional, seperti memberikan saran seputar kehidupan, ide, merencanakan instruksi dan kiat-kiat melakukan tutoring.
Salah satu contoh prompt yang dapat pengguna instruksikan pada chatbot AI ini adalah bagaimana menyampaikan kepada teman dekat Anda yang akan melakukan nikah tamasya bahwa Anda tidak punya uang untuk hadir di acara tersebut.
Dikutip dari The Guardian, tool ini disebutkan memiliki fitur “idea creation” yang akan memberikan saran atau rekomendasi kepada user berdasarkan aneka situasi. Chatbot ini juga dapat mengajarkan atau meningkatkan keterampilan, misalnya lari, dan menyediakan rencana menu dan olah raga bagi pengguna.
Kabar mengenai chatbot DeepMind ini menyeruak di tengah peringatan para ahli tentang bahaya chatbot dan isu etika dalam kaitannya dengan hubungan antara manusia dan chatbot AI. Sementara seruan tentang pentingnya regulasi dan aturan hukum mengenai AI juga lantang disuarakan banyak pihak.
Namun menurut Dr Christian Guttmann, AI scientist dan Vice President of Engineering, Decisioning & AI, Pegasystems, perkembangan ini adalah sebuah kemajuan yang wajar dari implementasi AI dalam kehidupan sehari-hari.
Dikutip dari The Guardian, Dr Guttmann menambahkan bahwa implementasi AI juga telah berkembang di area yang sensitif dan di mana manusia lebih memilih meminta nasihat pada AI.
Namun menurutnya, tentu saja dibutuhkan pendekatan yang bertanggung jawab untuk membangun hubungan antara manusia dan sistem AI.
"Untuk memastikan bahwa nasihat yang diberikan (AI) aman, tidak membahayakan, dan sejalan dengan nasihat yang akan diberikan seorang profesional," tegasnya.
Menurut juru bicara Google DeepMind, seperti dikutip dari The Guardian, perusahaan telah lama bekerja dengan berbagai mitra untuk mengevaluasi penelitian dan produk di seluruh Google, yang merupakan langkah penting dalam membangun teknologi yang aman dan bermanfaat. "Setiap saat ada banyak evaluasi seperti itu yang sedang berlangsung. Sampel data evaluasi yang terisolasi tidak mewakili peta jalan produk kami,” tegasnya.