Kehadiran chatbot artificial intelligence (AI) seperti ChatGPT dkk dapat memberikan manfaat banyak kepada para pengguna, dari pencarian informasi hingga peningkatan produktivitas.
Namun, dibalik sisi positif itu, chatbot AI juga menyimpan sisi negatif yang dapat merugikan penggunanya.
Pemerintah Inggris melalui National Cyber Security Centre (NCSC) memperingatkan ancaman dan risiko keamanan siber chatbot AI kepada seluruh perusahaan Inggris
NCSC mengatakan Chatbot AI memiliki sistem Large Language Models(LLM) yang dapat melakukan infiltrasi serangan siber dengan cepat dan mampu manipulasi data sehingga membahayakan penggunanya. Chatbot AI dapat menghasilkan konten yang menyinggung, mengungkapkan informasi rahasia, atau memicu konsekuensi yang tidak diinginkan dalam sistem.
"Salah satu kelemahan yang paling banyak dilaporkan tentang keamanan LLM adalah ketika pengguna membuat perintah jahat yang dirancang untuk membuat sistem kejahatan," katanya.
Pernyataan NCSC itu didukung dengan upaya beberapa akademisi dan peneliti di Inggris yang sudah menemukan cara untuk mengelabui atau menyalahgunakan Chatbot AI dengan memberikan perintah jahat.
Di Inggris, Chatbot AI digunakan sebagai layanan penjualan dan customer service dalam banyak perusahaan. NCSC pun mengeluarkan peringatan tentang keamanan siber di AI Chatbot dalam penggunaannya sebagai alat pembantu bisnis pada seluruh perusahaan di Inggris.
"Perusahaan yang membangun layanan yang menggunakan LLM harus berhati-hati, sama seperti jika mereka menggunakan produk yang masih dalam versi beta," jelas NCSC seperti dikutip Reuters.
Pada publikasi ini, NCSC juga memberi langkah-langkah untuk masyarakat agar tidak sembarangan dalam menggunakan sistem berbasis LLM. Beberapa langkah yang disarankan NCSC seperti berhati-hati ketika download model dari internet, tetap mengikuti pembaruan perangkat lunak.
Baca Juga: Jualan Produk ChatGPT dll, Berapa 'Cuan' OpenAI dalam Sebulan?
Baca Juga: Alasan Chatbot Claude 2 AI Tawarkan Kemampuan Lebih Baik dari ChatGPT