Find Us On Social Media :

Kini Akses Makin Mudah, OpenAI Hadirkan Fitur Plug-in ChatGPT

By Adam Rizal, Senin, 4 September 2023 | 11:30 WIB

Ilustrasi ChatGPT.

OpenAI baru-baru ini memperkenalkan plug-in ChatGPT yang memudahkan perusahaan pihak ketiga mengintegrasikan fungsionalitas chatbot ke dalam produk-produk mereka.

Plug-in yang disajikan oleh OpenAI adalah alat yang dikustomisasi untuk model bahasa ChatGPT yang memungkinkannya untuk mengakses informasi terbaru, melakukan perhitungan, atau menggunakan layanan dari penyedia eksternal.

Dengan akses ke internet, pengguna ChatGPT dapat melakukan berbagai hal seperti berbelanja, memesan tiket, dan masih banyak lagi.

Bahkan, OpenAI menghadirkan toko plug-in online, mirip dengan Google Play dan iTunes yang memungkinkan pengguna untuk membeli plug-in dari pihak ketiga.

OpenAI mengatakan banyak pengguna telah lama menantikan kemunculan plug-in sejak peluncuran chatGPT dan pengembang telah aktif menggali berbagai potensi penggunaan chatbot.

"Kami secara bertahap meluncurkan plug-in untuk ChatGPT agar dapat memahami penggunaan, dampaknya, serta mengatasi tantangan keamanan dan konsistensinya di dunia nyata - semua yang harus kami lakukan dengan benar guna mencapai misi kami," katanya.

Sejumlah plug-in awal telah dibuat oleh perusahaan seperti Instacart, Milo, OpenTable, Shopify, Slack, Speak, Zapier, Wolfram, Expedia, FiscalNote, Klarna, dan Kayak.

Sebagai contoh, pengguna Instacart dapat mengunduh plug-in ChatGPT dan langsung memanfaatkan kemampuan pemrosesan bahasa alami untuk mendapatkan rekomendasi restoran, resep, informasi bahan makanan, atau menghitung jumlah total kalori dalam makanan tertentu.

OpenAI telah memberikan akses kepada sejumlah pengembang yang telah lama menunggu akses ke dokumentasi yang diperlukan untuk membuat plug-in ChatGPT.

Hal ini memungkinkan OpenAI untuk memantau efek buruk yang mungkin ditimbulkan oleh plug-in tersebut.

Meskipun begitu, perusahaan berencana untuk meluncurkannya secara luas dalam beberapa bulan ke depan, seperti yang dilaporkan oleh Computer World pada tanggal 29 Maret.

Beberapa perusahaan seperti Google, Microsoft, Adobe, Snapchat, dan Grammarly juga telah merespons dengan cepat dengan merilis kemampuan AI generatif serupa dalam produk mereka.