Tesla berencana mengembangkan teknologi mobil yang sepenuhnya bisa menyetir sendiri atau Full Self-Driving (FSD) karena mobil itu akan menjadi mobil di masa depan.
Tesla pun menggelontorkan dana senilai 300 juta dollar AS atau sekitar Rp4,5 triliun untuk membangun super komputer AI bernama Dojo.
Dojo sendiri memiliki 10.000 unit GPU H100 Nvidia yang membuatnya mampu beroperasi. Bahkan, daya komputasi Dojo mencapai 340 FP64 FLOPS atau lima kali lebih besar dibanding super komputer Tesla sebelumnya yang menggunakan GPU Nvidia A100.
Nantinya, Tesla akan menggunakan Dojo untuk melatih AI supaya dapat mempercepat pengembangan fitur FSD yang sekarang masih berada di tahap awal.
Tesla akan terus mengembangkan kemampuan Dojo sehingga daya komputasinya mencapai 100 Exa-FLOPS pada 2024.
Tesla pun sudah menyiapkan dana sebanyak 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp15,2 triliun untuk mewujudukan mobil FSD di masa depan seperti dikutip The Register.
Saat ini mobil-mobil Tesla sudah memiliki fitur otomatisasi seperti Autopilot, Enhanced Autopilot, dan FSD.
Sayangnya, fitur-fitur itu belum mampu membuat mobil sepenuhnya bisa menyetir sendiri karena masih butuh supervisi dari pengendaranya.
Salah satu tantangan terbesar membuat mobil FSD adalah daya komputasi dalam melatih AI. Karena itu, Tesla memborong GPU H100 dari Nvidia untuk membangun super komputer.
Nvidia sendiri selaku pabrikan GPU untuk pengolahan AI kebanjiran order semenjak booming kecerdasan buatan di industri teknologi.
GPU AI buatannya seperti A100 dan H100 yang dibanderol hingga 40.000 dollar AS atau sekitar Rp600 juta per unit sehingga peminatnya harus antre, termasuk juga Tesla.
"Kami akan beli hardware secepat yang bisa dikirimkan oleh Nvidia. Tapi mereka tak bisa karena punya banyak sekali pelanggan," katanya.
Baca Juga: Kembangkan AI Generatif, Rusia Kenalkan Superkomputer MSU-270
Baca Juga: Samsung Bakal Integrasikan Teknologi AI ke Produk Peralatan Rumah