Find Us On Social Media :

Pengelolaan Infrastruktur Digital Makin Kompleks, Otomatisasi Bisa Jadi Kunci

By Fathia Yasmine, Rabu, 20 September 2023 | 21:23 WIB

Ilustrasi otomatisasi

Saat ini , transformasi digital menjadi prioritas utama banyak perusahaan. Tak hanya mengikuti tren teknologi, opsi ini juga dianggap menjadi langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.

Mengutip dari laman Gartner, sebanyak 91 persen perusahaan juga mempercayai bahwa digitalisasi dapat meningkatkan pendapatan dan menciptakan model bisnis baru yang inovatif.

Namun, di balik potensi besar tersebut, terdapat tantangan yang juga tak kalah mengancam. Salah satunya, kompleksitas infrastruktur digital.

Adaptasi sejumlah teknologi seperti cloud, cyber security software, hingga modernisasi infrastruktur tanpa jumlah tenaga kerja yang memadai akan mengurangi visibilitas atas sistem dan aset digital yang dimiliki.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil studi Flextera yang mengatakan bahwa hanya 25 persen perusahaan yang memiliki visibilitas lengkap atas sistem dan aset digital. Padahal, dampak dari kurangnya visibilitas ini bisa sangat merugikan.

Baca Juga: Strategi Mengamankan Bisnis Artificial Intelligence di Indonesia

Salah satu dampak yang paling berisiko tinggi adalah vulnerabilities atau ancaman keamanan digital. Ketika perusahaan kesulitan untuk mengelola aset atau tools digital yang dimiliki, kemungkinan serangan siber pun semakin besar.

Apabila dibiarkan, serangan ini dapat merusak reputasi perusahaan, mengakibatkan kerugian finansial yang besar, dan mengancam data sensitif pelanggan.

Selain itu, kurangnya visibilitas juga dapat menyebabkan masalah software sprawl atau penyebaran atau penggunaan software yang tidak terkendali.

Contohnya, pemakaian aplikasi bajakan, aplikasi antara satu divisi dan divisi lain tidak up to date, hingga pembelian lisensi software yang tidak dibutuhkan.

Bila dibiarkan, software sprawl dapat memicu masalah karena bisa membuang-buang uang dan menyulitkan kolaborasi dan koordinasi antar departemen.

Kesulitan pengelolaan sumber daya juga bisa memicu kekacauan pada manajemen siklus hidup (life cycle) perangkat keras (hardware), yang akhirnya juga akan menimbulkan kerugian dari sisi operasional maupun keuangan.

Baca Juga: Gawat, Hampir 80% Pekerjaan Wanita Berisiko Tergantikan Generative AI

Otomatisasi jadi solusi

Kabar baiknya, terdapat sejumlah opsi yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya, memanfaatkan otomatisasi.

Otomatisasi dapat membantu pemantauan aset digital, manajemen keamanan, manajemen lisensi perangkat lunak, integrasi sistem, pemantauan kinerja, pemulihan bencana, pengelolaan siklus hidup perangkat keras, hingga pelatihan tim IT. 

Dikutip dari McKinsey, sebanyak 75 persen perusahaan di seluruh dunia telah berhasil mengadopsi otomatisasi untuk mengelola sumber digital yang mereka miliki.

Selain itu, otomatisasi juga berhasil menurunkan biaya operasional hingga 31 persen. Dengan teknologi tersebut, tim IT dapat mengotomatisasi pekerjaan berulang, menurunkan risiko kegagalan sistem, serta menemukan masalah lebih cepat.

Baca Juga: Daftar Enam Aplikasi AI Dapat Tingkatkan Produktivitas Kerja Anda

Namun, penting dipahami bahwa melakukan otomatisasi tetap memerlukan sejumlah perhatian, khususnya dalam strategi dan integrasi.

Untuk menemukan solusi yang tepat sasaran, Infokomputer bersama Multipolar menggelar agenda “InfoKomputer Deep Dive: Memanfaatkan Otomatisasi untuk Meningkatkan Pengelolaan Infrastruktur Digital”.

Acara tersebut akan digelar pada Kamis (21/9/2023) pukul 09.00-12.30 di Emerald Room, Fairmont Hotel, Jl. Asia Afrika, Jakarta.

Acara akan membahas bagaimana perusahaan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan infrastruktur digital, utamanya melalui teknologi otomatisasi.

Selain itu, acara juga akan membahas tentang bagaimana memonitor performa aplikasi secara real-time dan mengidentifikasi masalah yang muncul, mempercepat dan mempermudah pengelolaan API, dan meningkatkan visibilitas penggunaan resources di on-premise maupun cloud.

Acara dapat diikuti secara gratis dengan kuota terbatas. Daftarkan diri Anda di https://bit.ly/IKDeepDive-Registration.