Find Us On Social Media :

impact.com: Konsumen Sambut Gembira Penggunaan Influencer Berbasis AI

By Liana Threestayanti, Senin, 9 Oktober 2023 | 16:30 WIB

Influencer dan selebriti terkemuka menjadi acuan utama konsumen Indonesia saat memutuskan pembelian. Dan 88% menyambut baik kehadiran influencer berbasis artificial intelligence (AI), berdasarkan hasil penelitian impact.com dan Cube Asia.

Menurut penelitian yang bertajuk “The Power of Influence – E-commerce Influencer Marketing in Southeast Asia” ini, sebanyak 87% responden memutuskan pembelian berdasarkan rekomendasi para influencer dan selebriti terkemuka. Terutama untuk produk-produk yang paling sering dibeli oleh mayoritas responden, yaitu produk fashion dan sepatu (67%) dan produk kecantikan (61%). Produk lain yang menarik minat pasar adalah barang elektronik (40%).

"Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan pertumbuhan yang sangat signifikan dalam industri pemasaran influencer di seluruh Asia Tenggara. Kawasan yang penuh dinamika ini berada di garis depan revolusi pemasaran, dengan perkiraan nilai industri yang akan melebihi $2,59 miliar pada tahun 2024. Indonesia khususnya telah menjadi pemain utama dalam industri ini, berkat penetrasi smartphone, diperkirakan industri ini akan mencapai $269 juta pada tahun 2028. Peluang bagi brand untuk terhubung dengan audiens di pasar yang berkembang ini tak tertandingi," papar Myre Gustam, Country Lead impact.com untuk Indonesia. 

Myre menambahkan bahwa laporan terbaru impact.com ini juga menyoroti perubahan dalam preferensi konsumen Indonesia saat mereka berinteraksi dalam lanskap digital.

Inilah poin-poin penting yang disampaikan oleh responden untuk brand, terutama bagi brand  yang ingin menciptakan (atau memperluas) strategi influencer-nya.:

Berdasarkan data dari responden Indonesia, platform media sosial dan konten yang paling sering digunakan adalah YouTube dan Instagram, dengan tingkat penggunaan mencapai 91%. Selain itu, TikTok juga mengalami pertumbuhan yang pesat, dengan tingkat penggunaan mencapai 86%. Perlu ditekankan bahwa angka-angka tersebut jauh melampaui penggunaan Facebook, yang saat ini hanya mencapai 76%.

Sebanyak 88%  responden menyatakan netral atau mendukung kehadiran influencer AI. Di sisi lain, hanya sebagian kecil, atau kurang dari 18%, yang merasa kecewa atau sedih ketika mengetahui bahwa influencer yang mereka ikuti adalah AI.

Yang menarik, lebih dari 21% responden bahkan merasa senang dan antusias tentang prospek penggunaan AI di dunia influencer. Temuan ini, menurut impact.com, menggambarkan bahwa konsumen Indonesia memiliki sikap yang terbuka dan menerima terhadap kehadiran teknologi ini.

Dalam konteks dunia influencer online dan pengikut selebritas, faktor keaslian dan keahlian telah menjadi prioritas utama bagi konsumen ketika responden memilih dengan siapa mereka ingin berinteraksi. 

Sebanyak 79% responden menekankan pentingnya "ulasan produk atau layanan yang jujur" sebagai faktor utama yang memengaruhi keputusan mereka dalam mengikuti influencer dan selebritas. 

Di posisi berikutnya, 69% responden menyebutkan "keahlian dalam topik atau niche tertentu" sebagai faktor lain yang memengaruhi keputusan mereka. Angka-angka ini jauh melampaui faktor-faktor lain, seperti humor (53%), penampilan (51%), dan gaya hidup (37%). Oleh karena itu, menurut impact.com, hasil ini dengan sangat jelas menunjukkan peran krusial yang dimainkan oleh “keaslian dan keahlian” dalam membentuk followers online.

Baca juga: Bagaimana Cara Menggunakan Fitur Wallpaper AI pada HP Pixel 8?

Baca juga: Tak Mau Ketergantungan Nvidia, OpenAI Bakal Buat Chip AI Mandiri