Akhirnya Microsoft menyelesaikan akuisisi pembelian Activision Blizzard King senilai USD69 miliar atau Rp967 Triliun setelah melewati aral rintangan dari dewan pengawas selama 21 bulan.
Kesepakatan kerjasama itu ini melibatkan beberapa game terkenal seperti Call of Duty, Candy Crush, dan Warcraft.
Nantinya, Microsoft akan mengintegrasikan game-game Activision Blizzard ke dalam layanan Xbox Game Pass.
"Game-game ini akan tersedia di Game Pass tahun depan," kata CEO Xbox Phil Spencer seperti dilansir Venture Beat.
Sementara itu CEO Activision Bobby Kotick langsung mengirimkan email kepada para karyawan setelah kesuksesan akuisisi oleh Microsoft. "Saya berkomitmen membantu proses transisi dan akan tetap memegang jabatan CEO hingga akhir tahun ini," ujarnya
Kotick yang telah memimpin Activision selama lebih dari 30 tahun dan juga bertanggung jawab atas penggabungan perusahaan dengan Blizzard, telah mencoba untuk mengundurkan diri pada akhir tahun 2021.
Hal ini terjadi setelah negara bagian California mengajukan tuntutan hukum yang menggambarkan budaya perusahaan yang tidak sehat dengan disparitas gaji dan pelecehan seksual.
Sebuah laporan dari Wall Street Journal juga mengklaim bahwa Kotick gagal menangani ratusan laporan pelecehan di dalam perusahaan dan menyembunyikannya dari dewan direksi.
Selain itu, Activision juga dihadapkan pada gugatan dari pemegang saham dan tekanan dari pejabat keuangan negara terkait kebijakan kerahasiaan dan tanggapan mereka terhadap gugatan California. Semua permasalahan ini memicu mogok kerja oleh karyawan dan seruan agar Kotick mengundurkan diri.
Walaupun Kotick berhasil bertahan pada tahun 2021 meskipun kritik yang tajam, Microsoft mengumumkan pada awal tahun 2022 niat mereka untuk membeli Activision.