Sebuah tim ilmuwan Klick Labs bersama dosen Universitas Teknologi Ontario melatih sebuah sistem artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang mampu mengidentifikasi diabetes tipe 2 hanya lewat rekaman suara pasien.
Teknologi AI ini telah dilatih dengan menggunakan rekaman suara dari 267 individu di India. Hasilnya teknologi AI itu mampu mendeteksi diabetes tipe 2 dalam rentang waktu antara enam hingga sepuluh detik seperti dikutip Dailymail.
Teknologi AI itu mengidentifikasi 14 fitur akustik yang dapat membedakan antara individu yang menderita diabetes tipe 2 dan yang tidak. Fitur-fitur akustik ini fokus pada vokal pasien.
Perubahan nada dan intensitas vokal yang mungkin tidak terdeteksi oleh telinga manusia biasanya dikaitkan dengan informasi dasar pasien seperti usia, jenis kelamin, tinggi badan, dan berat badan.
Selama dua minggu, para peneliti mengumpulkan rekaman frasa dari 267 pasien yang terdiri dari 97 perempuan dan 170 laki-laki. Setiap individu merekam frasa-frasa ini sebanyak enam kali sehari.
Dengan total 18.000 rekaman dari setiap individu, para ilmuwan di Klick Labs memusatkan perhatian mereka pada 14 fitur akustik untuk mencari pola vokal yang konsisten pada kelompok pasien yang menderita diabetes dan yang tidak.
Dari 14 fitur tersebut, ditemukan ada 4 fitur dalam AI memiliki kemampuan prediksi yang akurat. Ini termasuk kemampuan AI untuk membedakan antara pasien pria dan wanita berdasarkan nada suara dan variasi nada suara.
Fitur-fitur tersebut juga mencakup tingkat perubahan nada suara rata-rata yang konsisten dan intensitas suara yang bervariasi dalam 11 titik.
Namun, penting untuk dicatat bahwa usia dan indeks massa tubuh (BMI) juga memiliki pengaruh yang signifikan pada hasil. Tanpa memasukkan informasi ini, hasilnya mungkin menjadi tidak akurat.
Para ilmuwan di Klick Labs berharap bahwa dengan pengembangan AI deteksi diabetes tipe 2 berbasis suara ini, cara medis dalam mendeteksi diabetes dapat mengalami perubahan yang signifikan.
Selain mengurangi biaya, penggunaan AI ini juga dapat menghemat waktu yang biasanya dibutuhkan untuk tes dan pemeriksaan rutin terkait diabetes.
Dengan demikian, AI ini diharapkan dapat mengatasi beberapa hambatan dalam proses pemeriksaan diabetes pada pasien.
Baca Juga: Tangkis Serangan Siber, BlackBerry Luncurkan Asisten Keamanan AI
Baca Juga: Oppo Bakal Integrasikan Teknologi AI ke HP Tanpa Terhubung cloud