Pendekatan yang mengakar ini mencerminkan realitas bagaimana organisasi membangun infrastruktur AI dan menyimpan data di seluruh lingkungan on-prem, hybrid, dan cloud publik
Keamanan penyimpanan data terhadap ransomware yang terdepan di pasar dan expanded disaster recovery
Pada tahun 2023, sebagian besar serangan ransomware menyebabkan kerugian berkisar antara $1 juta hingga $2,25 juta.
Untuk menanggulangi hal ini, NetApp membantu pelanggan melindungi diri mereka sendiri dan data mereka dengan penyimpanan yang paling aman di industri ini dan mendukungnya dengan Ransomware Recovery Guarantee yang terkemuka.
Memanfaatkan kombinasi unik ONTAP antara fitur keamanan utama dan perlindungan ransomware, ONTAP dapat secara otomatis memblokir jenis file berbahaya yang dikenal, rogue admins, dan malicious users, dengan verifikasi multi-admin, dan memberikan tamper-proof snapshot yang tidak dapat dihapus – bahkan oleh administrator.
Dengan efektivitas deteksi ancaman yang terkemuka dalam industri, perlindungan ransomware otomatis ONTAP dapat mendeteksi serangan hampir secara real-time, me-create snapshot tambahan, dan memungkinkan pemulihan dalam hitungan menit.
Saat ini, NetApp memperluas Ransomware Recovery Guarantee yang tersedia untuk semua sistem penyimpanan lokal berbasis NetApp ONTAP, termasuk NetApp AFF, ASA, dan FAS. Dengan jaminan ini, NetApp akan menjamin pemulihan data snapshot jika terjadi serangan ransomware.
Jika salinan data tidak dapat dipulihkan melalui NetApp atau salah satu mitra terpercaya, NetApp akan menawarkan kompensasi*.
“Pelanggan NetApp dapat memanfaatkan data untuk me-deliver agile application yang tangguh dengan ketahanan dan tata kelola untuk memastikan kelangsungan bisnis,” kata Takeshi Sato, Shibaura Institute of Technology. “Pembaruan ini memposisikan NetApp sebagai penyimpanan data paling aman di industri terhadap ransomware.”
“Organisasi di Indonesia menghadapi lanskap teknologi yang kompleks saat ini dengan munculnya teknologi baru seperti AI, serta meningkatnya risiko keamanan siber,” kata Fredy Cheung, Area Vice President, Greater China, ASEAN and South Korea, NetApp. “Untuk sepenuhnya memanfaatkan kekuatan transformatif AI, kita perlu membangun pemrosesan data generasi berikutnya yang kuat, terukur, dan aman. Dengan memanfaatkan AI dan peningkatan keamanan data dari NetApp, memungkinkan organisasi untuk lebih memfasilitasi pemrosesan data yang lancar dan mempercepat workload data.”
Sehubungan dengan Ransomware Recovery Guarantee, NetApp memberikan pelanggan rasa aman yang lebih dengan Layanan Jaminan Ransomware, yang membantu memastikan sistem mereka terlindungi dari serangan ransomware.
Layanan ini memvalidasi konfigurasi pelanggan untuk snapshot data yang aman dan melakukan pengujian pemulihan. Dengan tim khusus yang selalu tersedia, pelanggan dapat mengandalkan NetApp untuk membantu pemulihan data jika terjadi serangan.
NetApp dan mitranya mendorong keamanan dan ketahanan di seluruh infrastruktur. Misalnya, kemitraan NetApp dengan Cisco menghadirkan arsitektur aman untuk infrastruktur konvergensi FlexPod, yang mencakup pemulihan ransomware dan segmentasi yang aman.
NetApp juga mengumumkan pratinjau publik atas solusi pemulihan bencana (DR) baru untuk VMware, yang terintegrasi langsung ke control plane terpadu NetApp BlueXP. NetApp menyediakan satu-satunya penyimpanan yang tersedia di lokasi dan di setiap cloud publik utama untuk infrastruktur VMware.
NetApp dapat memberikan solusi tunggal untuk DR dari on-premise hingga cloud, meminimalkan biaya penyediaan infrastruktur DR standby. Dengan solusi NetApp BlueXP DR for VMware yang baru, beberapa langkah sederhana memungkinkan failover dan failback yang mudah dari infrastruktur VMware lokal langsung ke cloud publik, dimulai dengan AWS FSx untuk NetApp ONTAP, atau ke pusat data lokal alternatif.
Baca Juga: Bos Microsoft: AI Bantu Manusia Berinteraksi dengan Cara Baru
Baca Juga: Couchbase Ungkap Kemampuan AI Miliknya Permudah Pekerjaan Pengembang