Samsung akan mengenalkan fitur kamera berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam pembaruan One UI 6. Fitur-fitur AI terbaru itu mencakup Samsung Galaxy Enhance-X App, AI Image Clipping, dan AI Integrated Document Scan, yang secara signifikan akan meningkatkan kemampuan pengolahan gambar pada smartphone Samsung.
Samsung Galaxy Enhance-X App memiliki fitur menarik Sky Guide yang menggunakan teknologi AI untuk memberikan informasi tentang objek luar angkasa saat mengambil foto langit, seperti konstelasi, galaksi, planet, dan bintang. Fitur Clean Lens dapat menghilangkan blur yang disebabkan oleh lensa kotor. Sedangkan, fitur ini juga memungkinkan transformasi video biasa menjadi video slow motion dengan bantuan AI.
Kemudian fitur AI Image Clipping memungkinkan pengguna memilih objek dalam foto dan mengubahnya menjadi stiker yang dapat ditempelkan ke foto atau video lainnya. Sementara AI Integrated Document Scan adalah penyempurnaan dari scanner dokumen yang dapat mendeteksi dan menghilangkan jari yang mungkin muncul dalam dokumen yang difoto, menghasilkan scan dokumen yang lebih bersih.
Fitur-fitur ini akan tersedia untuk beberapa smartphone Samsung, termasuk Galaxy S20 Series, S21 Series, S22 Series, S23 Series, Note 20, A53, A54, serta semua seri Galaxy Z Flip dan Fold. Namun, ketersediaan fitur ini untuk smartphone Samsung lainnya yang akan diperbarui dengan One UI 6 belum diketahui.
Memori Terkuat
Saat ini perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sangat pesar, mengingat banyak perusahaan yang menyiapkan anggaran investasi besar untuk pengembangan dan penelitian AI.
Dalam acara Samsung Memory Tech Day 2023, Samsung memperkenalkan serangkaian solusi memori baru yang mendukung performa tinggi, kapasitas besar, konsumsi daya rendah, dan ukuran kompak untuk keperluan di ranah komputasi edge.
Salah satu inovasi utama yang diperkenalkan Samsung adalah LPDDR5X CAMM21 dan akan menjadi standar baru dalam komponen DRAM untuk PC dan laptop generasi mendatang. Hebatnya, LPDDR5X CAMM21 menawarkan kecepatan hingga mencapai 7.5Gbps.
Selain itu, Samsung juga memperkenalkan LPDDR5X DRAM dengan kecepatan 9.6Gbps serta LLW2 DRAM.
Model-model memori ini ditargetkan untuk perangkat gadget yang mendukung AI on-device, memungkinkan pemrosesan AI yang lebih cepat.
Samsung juga mengungkapkan Universal Flash Storage (UFS) generasi terbaru yang akan meningkatkan kecepatan dan efisiensi penyimpanan data pada perangkat mobile.
Tidak hanya itu, mereka juga memperkenalkan Quad-Level Cell (QLC) SSD BM9C1 dengan kapasitas besar, yang akan memenuhi kebutuhan pengguna PC yang membutuhkan ruang penyimpanan yang besar.
Dengan inovasi-inovasi dalam solusi memori ini, Samsung bertujuan untuk mendukung perangkat komputasi edge yang semakin cerdas dalam mengatasi tugas-tugas berat yang memerlukan pengolahan data yang intensif.
Dengan dukungan teknologi memori canggih ini, perkembangan revolusi AI semakin dekat menjadi kenyataan.
Integrasikan AI
Samsung Electronics Co. akan mengintegrasikan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan generatif ke dalam produk peralatan rumah tangganya pada tahun mendatang.
Kepala Tim Pengembangan Perangkat Lunak Divisi Peralatan Digital Samsung, Yoo Mi-young mengatakan Samsung akan mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan generatif untuk produk peralatan rumah tangganya.
"Teknologi ini akan diterapkan pada aspek suara, visi, dan tampilan, sehingga peralatan elektronik rumah tangga dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang aktivitas dan kebutuhan konsumen, serta dapat merespons dengan lebih baik," katanya dalam acara pameran teknologi IFA di Berlin, Jerman.
Kehadiran teknologi AI generaitif itu akan membuat produk-produk peralatan rumah tangga Samsung memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan pengguna secara lebih alami, mirip seperti berbicara antar manusia.
"Teknologi AI ini akan memberikan respon yang lebih baik terhadap pertanyaan pengguna berdasarkan interaksi sebelumnya dan konteks yang relevan," ujarnya.
Selain itu, produk-produk peralatan rumah tanggan Samsung itu akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang sedang dimasak dalam oven atau bahan makanan yang tersimpan dalam lemari es, sehingga dapat memberikan resep yang disesuaikan dan saran diet.
Samsung juga sedang mengembangkan chipset untuk mengurangi konsumsi energi, mengingat semakin banyaknya perangkat rumah yang cerdas dan memproses data dalam jumlah besar. Mereka berencana untuk menerapkan chipset tersebut pada tahun depan.
"Kami sedang mengembangkan chipset yang membantu peralatan rumah dengan kecerdasan buatan generatif mengonsumsi kurang dari 0,1 watt setiap 24 jam mereka berjalan," kata Yoo, menambahkan bahwa Samsung berencana untuk menerapkan chipset tersebut tahun depan.
Di Eropa, konsumen semakin menyadari pentingnya perangkat yang cerdas dan terhubung dalam upaya menghemat energi dan mengurangi biaya listrik.
Samsung menekankan prinsip inti dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan, yaitu keadilan, transparansi, dan akuntabilitas. Mereka memulai kampanye rumah pintar pada tahun 2014 dengan akuisisi SmartThings, platform terbuka yang berkantor pusat di Washington untuk Internet of Things (IoT).
Tujuan utama kampanye ini adalah menghubungkan semua peralatan rumah agar dapat merasakan dan mendeteksi situasi sekitarnya berdasarkan pola pembelajaran mesin, serta memberikan rekomendasi terbaik melalui optimasi otomatis.
Baca Juga: Temukan Celah Keamanan AI, Google Kembali Buka Program Bug Bounty
Baca Juga: Biden Keluarkan Perintah Eksekutif Mengatur Pengembangan dan Risiko AI