Saat ini setiap negara mengadopsi teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk meningkatkan kualitas hidup warganya dan pelayanan publik.
Indonesia pun tidak mau ketinggalan dalam penggunaan teknologi AI dalam pelayanan publik.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria memperkenalkan penggunaan AI dalam layanan publik di Indonesia yaitu pemanfaatan AI untuk mendeteksi dan melawan konten disinformasi yang tersebar di dunia digital.
"Saat ini, kami sedang mengembangkan sistem AI yang menerapkan teknologi Natural Language Processing untuk memperkuat teknologi yang telah ada," ujar Nezar dalam AI Safety Summit (AISS) 2023.
Selain digunakan untuk memerangi disinformasi, Kementerian Kesehatan RI juga sedang mengembangkan ekosistem big data berbasis AI dalam layanan kesehatan secara nasional.
"Ekosistem ini diharapkan akan meningkatkan sistem kesehatan nasional menjadi lebih akurat, komprehensif, dan berbasis data," tambahnya.
Pemerintah juga mengumpulkan bakat digital untuk memaksimalkan penggunaan AI sebagai solusi bagi masyarakat di Indonesia.
Kominfo memiliki program Digital Talent Scholarship (DTS) yang memberikan pelatihan kepada pegawai negeri sipil dan pekerja sektor swasta yang terpilih dalam keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan sistem berbasis AI.
"Program DTS menyediakan berbagai kursus terkait AI, seperti AI for Developer dan AI for Data Scientist," jelas Nezar.
Selain itu, Nezar juga membuka peluang untuk kolaborasi terbuka dengan pemangku kepentingan lain dari industri guna meningkatkan keterampilan digital dan penggunaan teknologi AI dalam sektor layanan publik.
"Kami berkomitmen untuk terus memajukan upaya kami dan mengundang lebih banyak pemangku kepentingan untuk mendukung usaha kami dalam meningkatkan keterampilan digital dan penyediaan layanan publik di Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga: Mirip Bing AI, Browser Brave Hadirkan Fitur Assistant AI Terbaru
Baca Juga: LinkedIn Bakal Kenalkan Fitur AI Terbaru, Kini Cari Loker Lebih Mudah