Perjalanan berdurasi 2,5 jam dari Banda Aceh ke Calang (ibukota Kabupaten Aceh Jaya) tidak terasa membosankan. Pemandangan laut lepas Samudra Hindia di sebelah barat dan tebing-tebing pegunungan di sisi lain menjadi sajian yang dapat dinikmati mata selama perjalanan.
Itu sebabnya, waktu terbaik untuk berkunjung dari dan menuju kabupaten yang berada di pesisir barat Pulau Sumatera ini adalah pagi atau sore hari. Bagi penikmat senja, perjalanan sore hari akan terasa tepat. Jika beruntung, kita bisa menikmati keindahan matahari terbenam di Samudra Hindia.
Jika Anda memiliki lebih banyak waktu, Kabupaten Aceh Jaya memiliki banyak tempat untuk menikmati momen matahari terbenam. Mulai dari Puncak Geurutee yang disebut gerbang Aceh Jaya, hingga Gunong Keutapang yang berada di Calang.
Meskipun demikian, Aceh Jaya tidak hanya sekadar soal pantai dan sunset. Butuh lebih dari dua hari untuk mengeksplorasi keindahan kabupaten dengan luas 3.893 Km persegi ini. “Mulai dari alam, sejarah hingga religi, semua ada di Aceh Jaya,” ucap Pejabat Bupati Aceh Jaya Dr. Nurdin, S.Sos., M.Si.
Kekayaan alam inilah yang membuat Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Aceh Jaya nomor 556/28/2023. Surat ini berisi Penetapan 10 Destinasi Unggulan Kabupaten Aceh Jaya.
Adapun 10 destinasi tersebut meliputi Situs Makam Po Teumeureuhom, Gampong Portugis/Wisata Agro Gampong Boh Giri, Sadar Lestari/CRU Sarah Deu, Ekowisata Mangrove, Kawasan WIsata Lhok Geulumpang, Pantai Panorama, Pasie Luah, Pantai Nissero, Ceuraceu Eumbon, dan Pantai Lueng Gayo.
Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya berkomitmen melakukan berbagai inovasi untuk memaksimalkan potensi seluruh objek wisata tersebut. Salah satunya dengan mengikuti Gerakan Menuju Smart City 2023.
Gunong Keutapang akan menawarkan biru langit dan laut yang memanjakan mata
Pada gerakan ini, jajaran aparat Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya mendapat bimbingan dari akademisi dan praktisi smart city dalam berinovasi dan memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan potensi di Aceh Jaya. Inovasi ini menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk smart branding yang lekat dengan meningkatkan daya tarik daerah.
Nurdin berharap, inovasi yang lahir dari Gerakan Menuju Smart City ini dapat meningkatkan minat wisatawan dari seluruh Indonesia untuk berkunjung ke Aceh Jaya. Kedatangan wisatawan tidak cuma untuk menggerakan roda ekonomi di sana, namun juga mengubah kenangan saat berbicara tentang kabupaten ini.
“Kita tahu bagaimana Aceh Jaya terkenal di dunia karena dampak tsunami yang parah 2004 lalu,” tukas PJ Bupati. Jika semakin banyak wisatawan mendapati betapa indahnya senja di Gunong Keutapang, yang tersisa adalah kenangan manis tentang Kabupaten Aceh Jaya.