Perkembangan AI (artificial intelligence) yang pesat membuat teknologi ini semakin banyak diadopsi oleh berbagai industri, tak terkecuali industri e-commerce.
Salah satu pemain di industri e-commerce yang kini telah memanfaatkan AI untuk mendukung bisnisnya yaitu Blibli.
Ada bermacam penggunaan AI di Blibli, yang terbaru yaitu sistem AI untuk mendukung operasional logistik di seluruh gudangnya. Sistem AI itu disebut dengan AI Packing Recommendation.
Sistem AI ini bertujuan mengefisiensi waktu proses pengemasan yang dilakukan tim packer (pengemasan), di mana cara kerja sistem AI ini merekomendasikan pengemasan yang optimal berdasarkan karakteristik produk, biaya, dan proses pengiriman.
Dijelaskan Head of Business Process Transformation Blibli Azizah Purwitasari kepada InfoKomputer dan beberapa media lainnya di gudang Blibli yang berlokasi di Bekasi pada beberapa waktu lalu, sistem AI ini dihadirkan berdasarkan tantangan yang dihadapi perusahaan saat proses pengemasan pesanan pelanggan.
“Kita punya ratusan ribu SKU (stock keeping unit) yang di-handle kita punya gudang. Jadi bayangkan kalau packer harus tahu ‘oh barang A itu packaging-nya pakai box dengan bubble wrap, barang B packaging-nya pakai box dengan string paper, barang C harus packaging pakai ini itu’, kan bakal memakan waktu banget ya. Jadi itu tantangan pertama kita,” tutur Azizah.
“Yang kedua, ada jutaaan produk kombinasi (yang dibeli pelanggan). Karena kalau misalnya customer beli di Blibli itu mau beli apa aja dalam satu shopping cart boleh. Jadi kalau dalam satu kali beli mau beli air mineral, sabun, laptop, handphone, itu boleh. Itu kombinasinya ‘kan banyak tuh. Bayangkan ketika kondisi kaya gitu packer harus mikir ‘duh packaging-nya pakai apa (box ukuran berapa) nih’, berapa lama kira-kira waktu yang dibutuhkan? Terus juga kalau misalnya packer sudah mikir harus pakai packaging apa, terus ternyata tidak tepat. Misalnya, barangnya harus dikirim ke luar kota tapi dia cuma pakai plastik, Padahal barang mudah rusak, berarti kemungkinanan barang diterima customer dalam kondisi rusak ‘kan tinggi, Padahal itu yang mau kita hindari,” jelas Azizah lagi.
Menurutnya, dengan adanya sistem AI ini maka dapat menjawab tantangan-tantangan tim packer Blibli saat pengemasan pesanan pelanggan.
“Dengan adanya AI Packaging Recommendation ini akan membantu packer di mana? Jadi di sistem, kita akan kasih tahu nih si packer hari ini dengan kontainernya harus packing barang apa aja dan juga dikasih tahu cara kemasnya. Packaging inner-nya itu apa, misalnya harus pake bubble wrap, harus pakai string wrap atau seperti apa, dan sistem kita kasih saran juga kira-kira box yang dipakai box nomor berapa. Jadi tampilan di UI (user experience)-nya si packer-nya ini kita sudah kasih tahu baiknya itu kemasnya pakai apa, jadi packer ga usah mikir lagi,” ungkap Azizah.
“Karena dengan packaging yang tepat sudah pasti kita akan gunakan packaging yang lebih kecil, jadi maksudnya impact terhadap lingkungan juga semakin kecil. Dan ini juga sejalan dengan komitmen kita untuk sustainability ya,” tambah Azizah.
Ilustrasi Gudang Blibli.
Saat ini, implementasi AI Packaging Recommendation semakin tinggi dari sisi adoption rate yaitu meningkat hingga 86%, yang artinya rekomendasi yang diberikan oleh AI semakin baik dan tepat untuk dijadikan acuan oleh tim packer pada saat melakukan pengemasan barang.
Ditambah lagi, inovasi ini juga sudah menurunkan biaya pengemasan hingga 11% selama empat bulan sejak dioperasikan.