Find Us On Social Media :

Amazon Resmi Luncurkan Dua Chip AI Terbaru, Ini Keunggulannya

By Adam Rizal, Kamis, 30 November 2023 | 16:00 WIB

Chip AI Amazon

Amazon baru saja mengumumkan dua chip AI terbaru Trainium2 dan Graviton4 dalam acara AWS re:Invent di Las Vegas. Trainium2 disebut memiliki performa 4x lebih cepat dan efisiensi daya 2x lebih baik dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Chip AI Graviton4 dirancang untuk menjalankan tugas AI ringan, memiliki bandwidth memory 75% lebih besar, menjanjikan performa 30% lebih baik dari pendahulunya.

Amazon menyatakan bahwa Trainium2 memungkinkan pengembang AI melatih model AI lebih cepat dengan efisiensi biaya yang lebih tinggi. Graviton4, sementara itu, cocok untuk tugas AI yang lebih ringan dengan peningkatan performa yang signifikan. Kedua chip dapat diakses melalui layanan Elastic Compute Cloud Capacity Blocks for ML di AWS, namun saat ini hanya tersedia untuk beberapa pengguna terdaftar dalam tahap preview.

Dengan pengumuman ini, Amazon berusaha menantang dominasi NVIDIA di pasar chip AI. Meskipun chip AI Amazon sedang mengalami kekurangan pasokan karena perkembangan teknologi berbasis AI, perusahaan ini berencana membuka akses ke publik dalam beberapa bulan mendatang. Langkah serupa juga telah diambil oleh Microsoft dengan merilis chip AI Maia 100 dan Cobalt 100.

Kasih Pelatihan

Amazon akan menyelenggarakan program AI Ready yang menawarkan pelatihan gratis untuk pengguna yang ingin memahami lebih dalam dunia artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan khususnya teknologi Generative AI. Program ini diumumkan melalui posting resmi di situs web Amazon 

Amazon melihat ini bidang AI akan mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun mendatang, seiring dengan banyaknya lowongan pekerjaan terkait pengembangan AI dan penawaran gaji yang menggiurkan. Dengan tujuan membantu individu mengembangkan keterampilan AI, Amazon menciptakan program pelatihan ini.

AI Ready mencakup pembelajaran aspek non-teknis, termasuk dasar-dasar Generative AI, perencanaan proyek untuk pengembangan AI, dan penggunaan CodeWhisperer AI code. Program AI itu juga mencakup pelatihan teknis, seperti machine learning, model bahasa AI, dan penggunaan Bedrock AI App Maker.

Program AI Ready merupakan bagian dari serangkaian inisiatif pelatihan Amazon, yang telah diikuti oleh 21 juta orang di seluruh dunia dalam pelatihan Cloud Computing. Amazon berambisi bahwa pada tahun 2025, sekitar 2 juta orang akan mengikuti pelatihan Generative AI mereka. Namun, detail tentang kapan dan syarat apa yang diperlukan untuk mengikuti program pelatihan ini belum diungkap.

Robot AI

Perkembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan teknologi robotik terus melaju pesat. Perusahaan-perusahaan seperti Boston Dynamics, Xiaomi, dan Samsung sukses mengembangkan robot-robot canggih dan diserap oleh industri.

Baru-baru ini Amazon memperbarui sistem robotiknya di gudang-gudangnya sehingga menghasilkan peningkatan signifikan dalam kecepatan dan efisiensinya. Keunggulan utama Amazon bukan hanya pada akses pasar yang luas, tetapi juga pada kepemilikan dan pengoperasian gudang-gudangnya sendiri, dari mana produk-produk didistribusikan ke berbagai lokasi operasional Amazon.

Kehadiran robot-robot itu bukan hanya memberikan manfaat bagi kepuasan pelanggan, tetapi juga mengurangi waktu tunggu pengiriman. Sebagai contoh, banyak pelanggan lebih memilih untuk membeli produk dari Amazon meskipun harganya mungkin sedikit lebih mahal dibandingkan platform lain, karena mereka yakin dengan kecepatan pengiriman Amazon.

Tentu saja, memiliki dan mengelola gudang-gudang ini membawa tantangan operasional tersendiri. Amazon mengatasi tantangan ini dengan memanfaatkan teknologi robotik berbasis AI. Dalam laporan Gizmochina, Amazon mengumumkan sistem robotika terbaru yang disebut Sequoia. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kesejahteraan para pekerjanya, sambil juga meningkatkan kepuasan pelanggan.

Sequoia adalah serangkaian sistem robotika yang terintegrasi, mencakup robot yang mampu bergerak, sistem gantry, lengan robot, dan stasiun kerja yang ergonomis bagi karyawan. Cara kerjanya adalah dengan menggunakan robot bergerak untuk mengangkut inventaris dalam peti kemas langsung ke sistem gantry. Gantry kemudian dapat mengisi ulang persediaan atau mengirimkannya kepada karyawan yang akan mengambil produk sesuai pesanan pelanggan.

Dengan bantuan Sequoia, Amazon dapat mengidentifikasi dan menyimpan inventaris hingga 75% lebih cepat dibandingkan sebelumnya, serta mengurangi waktu yang diperlukan untuk memproses pesanan melalui pusat pemenuhan hingga 25%. Selain itu, Sequoia juga didesain untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan para pekerja.

Sistem ini memungkinkan produk yang beratnya menjadi lebih mudah dijangkau oleh pekerja tanpa perlu membungkuk atau mengulurkan tangan ke atas kepala, yang pada akhirnya dapat membantu mengurangi risiko cedera. Menurut Amazon, tercatat penurunan sebanyak 15% dalam tingkat insiden di situs Amazon Robotics dan penurunan sebesar 18% dalam tingkat insiden waktu yang hilang pada tahun 2022, dibandingkan dengan situs yang tidak menggunakan robotika.

Baca Juga: IBM Manfaatkan Potensi AI Generatif Guna Percepat Transformasi Digital

Baca Juga: Apa saja Manfaat dan Resiko Penerapan Teknologi AI di Indonesia?