Find Us On Social Media :

Sudah Cari Kerja Susah, AI Ancam Manusia Sulit Dapat Kenaikan Gaji

By Adam Rizal, Jumat, 1 Desember 2023 | 13:00 WIB

Ilustrasi artificial intelligence (AI)

Riset European Central Bank (ECB) mengungkapkan penerapan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan (AI) tidak akan membuat manusia kehilangan pekerjaan, tetapi AI akan mengancam manusia sulit mendapatkan kenaikan gaji dan gaji manusia akan semakin kecil. Hal itu merupakan tantangan berat, mengingat mencari lapangan pekerjaan cukup sulit dan barang barang kebutuhan bahan pokok semakin mahal.

Meskipun banyak perusahaan teknologi berinvestasi besar dalam AI, banyak ekonom khawatir akan dampaknya terhadap pasar kerja. Risiko yang muncul termasuk pekerjaan yang tergantikan oleh AI dan kesulitan perusahaan dalam mencari karyawan dengan kualifikasi yang sesuai. Meski pekerjaan dengan keterampilan rendah-menengah tidak terlalu membutuhkan AI, pekerjaan dengan keterampilan tinggi seringkali mensyaratkan penguasaan teknologi tersebut. 

Meskipun hipotesis tentang pengaruh AI terhadap gaji manusia masih belum pasti, laporan tersebut menyoroti potensi dampak signifikan pada bursa kerja dan penghasilan. Laporan sebelumnya juga telah membahas tentang "gelombang teknologi" yang dapat menyebabkan polarisasi dalam pekerjaan keterampilan menengah seperti dikutip Reuters.

Riset ECB menunjukkan bahwa banyak perusahaan kesulitan mencari karyawan yang memenuhi kualifikasi. Artinya, ada ketidaksesuaian antara kebutuhan pemberi kerja dengan skill set pencari kerja. Banyak pemberi kerja membuka lamaran yang memprioritaskan keterampilan dalam pemanfaatan AI.

Gantikan Pekerjaan Manusia 

Teknologi AI (artificial intelligence) kini semakin sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Tidak sedikit pula yang khawatir dengan AI karena dapat melakukan berbagai pekerjaan yang dilakukan manusia. Lantas, apakah AI benar-benar bisa menggantikan pekerjaan manusia?

Sawitri, Indonesia Country Marketing Manager, JobStreet by SEEK, mengatakan “Pertanyaan yang paling umum: apakah AI dapat menggantikan pekerjaan manusia? Ya dan tidak, tergantung dari jenis pekerjaannya.”

Menurut Sawitri, ada beberapa pekerjaan yang terdampak secara besar oleh AI, tetapi ada juga yang terdampak minim.

“AI dapat mengambil alih pekerjaan yang berfokus pada pemrosesan data ataupun tugas yang berulang, seperti pengisian data (data entry) serta pembuatan konten (content creation). Sedangkan pekerjaan yang melibatkan pengambilan keputusan, penyelesaian masalah kompleks, interaksi manusia serta hal yang berhubungan dengan moral dan etika tidak bisa digantikan oleh AI,” jelas Sawitri saat presentasi di TechInAsia Conference 2023 dengan topik ‘Jobscape of Tomorrow’.

Meski AI dapat menimbulkan dampak ke beberapa jenis pekerjaan, Sawitri juga melihat bahwa AI dapat menciptakan pekerjaan baru.“Misalnya (pekerjaan) untuk mengembangkan, mengoptimalkan, dan mengawasi keamanan AI,” sambung Sawitri.

Lima Sektor yang Akan Buka Lapangan Kerja Terbesar

Sawitri dalam presentasinya juga memaparkan mengenai tren pekerjaan di Indonesia. Ia mengatakan, “Ada lima sektor yang akan membuka lapangan kerja terbesar di Indonesia, yakni F&B, Retail, Bank dan Keuangan, Manufaktur, dan Teknologi.”

“Kami juga melihat kebangkitan sektor teknologi di Indonesia, diikuti dengan perubahan fokus bisnis yang mengedepankan profitabilitas dan produktivitas. Sehingga pencapaian ROI dalam SDM teknologi menjadi penting, diikuti optimalisasi SDM dengan perampingan jumlah karyawan yang disertai peningkatan kapasitas karyawan, serta perubahan strategi perekrutan secara global guna mencapai produktivitas perusahaan. Bahkan di sektor lain di luar teknologi, transformasi digital dalam bisnis sudah menjadi keharusan agar perusahaan dapat terus tumbuh,” lanjutnya.

SEEK di Asia mengoperasikan platform JobStreet dan JobsDB yang didedikasikan untuk menghubungkan profesional dengan peluang karir yang tepat.

 

Di Indonesia sendiri, saat ini SEEK telah memiliki basis pengguna sebanyak lebih dari 15 juta profesional.

Baca Juga: Microsoft Hadirkan Model AI Dall-E 3 di Microsoft Paint Windows 11

Baca Juga: Terinspirasi James Bond, Amazon Kenalkan Chatbot AI Super Pintar Q