Startup insurtech (insurance technology) Igloo mengumumkan telah berhasil mengumpulkan pendanaan Pra-Seri C senilai US$36 juta.
Perusahaan investasi global Eurazeo dan perusahaan asuransi BNP Paribas Cardif, memimpin pendanaan tersebut.
Openspace dan La Maison, yang sebelumnya turut berpartisipasi dalam penggalangan dana Seri B dan Seri B+ Igloo, juga ikut serta dalam babak pendanaan ini.
"Kami telah memantau performa Igloo dan terkesan dengan evolusi mereka menjadi platform berbagai asuransi dalam berbagai jalur distribusi dan produk. Kami yakin Igloo berada dalam posisi yang kuat untuk membantu mengatasi penetrasi pasar asuransi yang rendah di Asia Tenggara dengan membuat asuransi lebih mudah diakses dan dipahami oleh konsumen," ujar Albert Shyy, Managing Director, Eurazeo.
Pendanaan yang didapatkan Igloo ini hanya berselang 10 bulan setelah penggalangan dana Seri B+ yang dipimpin InsuResilience Investment Fund II yang dikelola oleh BlueOrchard, Secara keseluruhan, Igloo sukses mengumpulkan dana sebesar US$100 juta.
Igloo berhasil mengamankan pendanaan ini dengan valuasi perusahaan yang berhasil meningkat sebesar 50 persen dibanding seri B+ di 2022 sejalan dengan semakin dekatnya profitabilitas di 2024.
Raunak Mehta, Co-Founder dan CEO Igloo, mengatakan, "Dukungan dari para investor merupakan bukti dari pertumbuhan stabil dan ketangguhan Igloo di tengah-tengah tantangan industri. Babak pendanaan ini merupakan validasi dari strategi dan performa bisnis kami. Igloo adalah satu-satunya perusahaan insurtech di Asia Tenggara yang memiliki laporan laba rugi yang menjanjikan, portofolio multi-produk yang beragam, dan jalur distribusi yang luas."
Dana tambahan kali ini memungkinkan Igloo untuk membuka peluang merger dan akuisisi di level horizontal dan vertikal – setelah menambah lisensi sebagai broker di seluruh kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Igloo juga akan meningkatkan jumlah tenaga kerja sebesar 20 persen di bidang engineering, komersial, strategi, dan produk asuransi.
Pada aspek peningkatan produk dan rantai nilai, Igloo akan menambah fokus pada produk asuransi kendaraan bermotor, kesehatan, produk yang berhubungan dengan iklim, digitalisasi penjaminan dan klaim, serta teknologi AI dan blockchain.
"Dukungan dari para investor ini akan membantu memperluas kemampuan Igloo untuk menyediakan layanan asuransi di seluruh Indonesia, dan kemudian memberikan lebih banyak perlindungan kepada para pelanggan kami. Hal ini akan dilakukan melalui peningkatan kemitraan dengan para pelaku industri, perluasan penawaran B2C melalui website, dan pertumbuhan vertikal baru. Dengan begitu, kami dapat melayani lebih banyak pelanggan B2B dan B2C kami," ujar Country Manager Igloo Indonesia, Henry Mixson.
Igloo telah memfasilitasi lebih dari 500 juta polis dan menargetkan untuk menggandakan Gross Written Premium (GWP) dari tahun 2022.
Kini, Igloo telah menjalin lebih dari 75 kemitraan di enam negara, memperluas penawaran produknya untuk mencakup pembiayaan konsumen, e-commerce, dan logistik.
Pada Agustus 2023, Igloo menerima penghargaan sebagai 'Insurtech of the Year' oleh Asia Fintech Awards.
Baca Juga: Riset Igloo Beberkan Risiko Utama Pelanggan Asuransi Saat Ini, Salah Satunya Kebocoran Data