Find Us On Social Media :

Berkat AI, Manusia Diprediksi Bekerja Hanya Tiga Hari dalam Seminggu

By Adam Rizal, Senin, 11 Desember 2023 | 09:30 WIB

Ilustrasi AI (Artificial Intelligence).

Pendiri Microsoft Bill Gates meramalkan kemajuan teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan memungkinkan manusia bekerja hanya tiga hari dalam seminggu tanpa menggantikan profesi pekerjaan manusai sepenuhnya. Dalam sebuah episode terbaru dari podcast Trevor Noah "What Now?", Gates optimistis AI akan memberikan dampak positif dalam pekerjaan manusia di masa depan.

Gates membayangkan suatu era di mana mesin dapat mengelola tugas-tugas krusial, mengurangi ketergantungan pada pekerjaan manusia yang bersifat berat. Ia mencatat pergeseran evolusi dalam dunia kerja, dari pandangan tradisional seorang kakek terhadap pertanian sebagai satu-satunya pekerjaan nyata hingga ke diversifikasi pekerjaan yang dilakukan seorang ayah.

"Saat ini hanya dua persen populasi di AS yang terlibat pertanian saat ini. Sangat penting individu mengembangkan keterampilan baru agar dapat beradaptasi dengan perubahan," katanya seperti dikutip The Business Standar.

Gates menunjukkan mesin-mesin berbasis AI dapat menangani tugas-tugas penting manusia di masa depan sehingga mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manusia yang berat. 

"Tujuan hidup bukan hanya untuk melakukan pekerjaan. Jadi jika pada akhirnya Anda mendapatkan masyarakat di mana Anda hanya harus bekerja tiga hari seminggu atau lebih, itu mungkin tidak masalah," kata Gates.

Dalam blog post berjudul "Era AI telah dimulai" pada bulan Maret, Gates menyatakan keyakinannya pada potensi perangkat lunak berbasis AI untuk merevolusi pendidikan. Ia pun memuji ChatGPT sebagai contoh inovasi teknologi. Ia juga menyoroti kebutuhan agar alat-alat AI dapat diakses oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan komunitas terpinggirkan.

Sebagai tambahan, Gates bukan satu-satunya tokoh teknologi yang meramalkan perubahan jam kerja. CEO JPMorgan, Jamie Dimon, dan Elon Musk dari Tesla juga menyatakan keyakinan mereka bahwa kemajuan AI dapat memungkinkan manusia bekerja kurang dari lima hari dalam seminggu.

Meskipun Goldman Sachs memperkirakan bahwa AI bisa menggantikan banyak pekerjaan, CEO IBM, Arvind Krishna, menekankan bahwa otomatisasi lebih cenderung terjadi pada pekerjaan kerah putih yang bersifat berulang daripada menggantikan manusia secara keseluruhan.

"Anda bisa mempunyai pekerjaan jika Anda ingin memilikinya untuk kesenangan pribadi. Tapi AI bisa melakukan segalanya," kata Musk kepada Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak di KTT Keamanan AI Inggris. 

Pada saat yang sama, bank investasi Goldman Sachs memperkirakan bahwa AI dapat menggantikan 300 juta pekerjaan penuh waktu secara global di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Tantang NVIDIA H100, AMD Luncurkan Chip AI Instinct MI300 Series

Baca Juga: Daftar Tools AI ini Dapat Meningkatkan Kualitas Pemasaran Digital