Find Us On Social Media :

Teknologi AI Paling Banyak Di-googling Warganet Indonesia Tahun Ini

By Adam Rizal, Kamis, 21 Desember 2023 | 11:00 WIB

Ilustrasi (AI) Artificial Intelligence.

Banyak netizen Indonesia yang semakin tertarik mencari informasi tentang teknologi, khususnya teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sepanjang tahun 2023. Google Year in Search tahun ini mencatat peningkatan signifikan dalam pencarian terkait konsep AI dan turunannya, seperti Generatif AI dan Bard. Menariknya, tidak hanya definisi AI yang dicari, tetapi juga pemahaman lebih mendalam tentang teknologi ini.

"Masyarakat Indonesia tidak hanya mencari konsep AI, tetapi juga turunan-turunannya, seperti Generatif AI dan Bard," kata Feliciana Wienathan (Communication Manager Google Indonesia).

Pencarian mengenai pemanfaatan teknologi dengan bijak dan positif juga menjadi sorotan, tercermin dalam pertanyaan-pertanyaan top seperti 'AI' berada di posisi ke-4 dalam kategori 'Apa', dan pertanyaan mengenai 'Menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi' serta 'teknologi harus digunakan dengan bijaksana' masuk dalam top 5 pencarian dalam kategori 'Mengapa'.

Fakta menarik lainnya adalah pencarian mengenai Bard AI yang menduduki peringkat ke-9 dalam kategori Berita Google Year in Search 2023. Semua ini mencerminkan bahwa masyarakat Indonesia semakin kritis dan bijak dalam mengeksplorasi informasi seputar teknologi, menunjukkan kesadaran akan pentingnya penggunaan teknologi untuk mendapatkan manfaat maksimal dalam kategori ‘Mengapa’.

 “Hasil tahun ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin kritis dan jeli dalam menelaah informasi, juga lebih bijak dalam menggunakan teknologi untuk mendapatkan manfaat maksimal,” tutup Feliciana.

Apa itu Gemini?

Ilustrasi Gemini AI.

Setelah peluncurannya sempat diundur, Google akhirnya mengumumkan perilisan Gemini AI pada Rabu (6/12/2023). Gemini AI muncul di saat inovasi berbasis teknologi AI/Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) marak diluncurkan oleh perusahaan teknologi, dan juga digadang-gadang sebagai upaya Google untuk menantang kepopuleran ChatGPT besutan OpenAI.

Sebelum meluncurkan Gemini AI, Google juga diketahui sudah meluncurkan inovasi berbasis AI yang bernama Google Bard. Gemini AI adalah model AI terbaru dan tercanggih dari Google yang tidak hanya dapat memahami teks, tetapi juga gambar, video, dan audio.

Sebagai model multimodal, Gemini AI dideskripsikan mampu menyelesaikan tugas-tugas kompleks seperti dalam bidang matematika, fisika, dan bidang lainnya, serta memahami dan menghasilkan kode berkualitas tinggi untuk coding dalam berbagai bahasa pemrograman.

Gemini AI sendiri pertama kali diumumkan pada 10 Mei lalu saat konferensi para developer (pengembang) Google I/O oleh CEO Google Sundar Pichai. Proyek pengembangan teknologi ini sendiri dipimpin oleh tim Google Brain dan DeepMind. Gemini AI dibangun berdasarkan PaLM 2. PaLM 2 alias Pathways Language Model 2 adalah teknologi inti yang digunakan Google untuk mendorong kemampuan AI di seluruh rangkaian produk atau layanannya.

Ini termasuk produk atau layanan Google Cloud, Gmail, Google Workspace, perangkat seperti smartphone Pixel atau termostat Nest, dan tentu saja, chatbot AI Google Bard. “Gemini adalah hasil upaya kolaboratif skala besar oleh tim di seluruh Google, termasuk kolega kami di Google Research,” kata Dennis Hassabis, CEO dan Pendiri Google DeepMind.

“Ini (Gemini AI) dibangun dari awal menjadi multimodal, yang berarti dapat menggeneralisasi dan memahami, beroperasi, dan menggabungkan berbagai jenis informasi termasuk teks, kode, audio, gambar, dan video,” ujarnya lagi.

Ada berapakah versi Gemini AI?

Google mendeskripsikan Gemini AI sebagai model AI yang fleksibel yang mampu berjalan di segala perangkat, mulai dari data center hingga smartphone. Untuk mencapai skalabilitas ini, Gemini dirilis dalam tiga versi, yaitu: Gemini Nano, Gemini Pro, dan Gemini Ultra.

Gemini Nano: Gemini Nano dirancang untuk berjalan di smartphone, khususnya Google Pixel 8. Model AI ini dibuat untuk melakukan tugas-tugas di smartphone yang membutuhkan pemrosesan AI yang efisien tanpa terhubung ke server eksternal, seperti membuat ringkasan dalam bentuk teks dari sebuah rekaman audio di smartphone.

Gemini Pro: Berjalan di data center Google, Gemini Pro dirancang untuk mendukung versi terbaru chatbot AI perusahaan, Google Bard. Model AI ini mampu memberikan waktu respons yang cepat dan memahami pertanyaan yang kompleks dari penggunanya.

Gemini Ultra: Meskipun masih belum tersedia untuk penggunaan secara luas, Google mendeskripsikan Gemini Ultra sebagai modelnya yang paling mumpuni. Model AI ini dirancang untuk tugas-tugas yang sangatlah kompleks dan rencananya akan dirilis setelah menyelesaikan fase pengujian yang tengah dilakukan saat ini.

Bagaimana cara mengakses Gemini AI?

Gemini AI saat ini tersedia di produk Google, seperti smartphone Google Pixel 8 (versi Gemini Pro) dan chatbot Google Bard (versi Gemini Pro). Ke depannya, Google juga akan memasukkan Gemini AI ke produk atau layanannya seperti Google Search, Google Ads, Google Chrome.

Para developer dan pelanggan di perusahaan juga bakal bisa mengakses Gemini Pro melalui API (Application Programming Interface) Gemini AI di Google AI Studio dan Google Cloud Vertex AI mulai tanggal 13 Desember mendatang. Untuk developer Android akan memiliki akses ke Gemini Nano melalui AICore, yang akan tersedia dalam bentuk pratinjau awal.

Baca Juga: NTT Ungkap Tren Teknologi 2024, Adopsi Teknologi AI Tumbuh Pesat

 Baca Juga: Tak Hanya iPhone, China Juga Larang PNS-nya Pakai HP Samsung