Find Us On Social Media :

Ericsson: Hampir Setengah Populasi Dunia Terjangkau 5G Akhir Tahun Ini

By Cakrawala Gintings, Sabtu, 23 Desember 2023 | 10:00 WIB

Ericsson membagikan sejumlah temuan dari laporan 'Ericsson Mobility Report' terbaru. Salah satunya adalah bahwa hampir setengah populasi dunia akan terjangkau 5G akhir tahun ini.

Ericsson belum lama ini telah meluncurkan versi terbaru dari laporan yang disebut “Ericsson Mobility Report” di dunia. Ericsson pun baru-baru ini membagikan sejumlah temuan yang dihadirkan pada laporan tersebut kepada InfoKomputer. Temuan-temuan yang dibagikan melalui rilis itu memberikan gambaran perihal perkembangan 5G di dunia, termasuk Asia Tenggara yang tentunya bisa menjadi masukan bagi para penyedia layanan telekomunikasi seluler di tanah air. Meski di Indonesia bisa dibilang masih relatif terbatas, berdasarkan Ericsson Mobility Report terkini, hampir setengah populasi dunia akan terjangkau 5G pada akhir tahun 2023 ini.

Secara spesifik, Ericsson menyebutkan bahwa jangkauan 5G diprediksikan akan mencapai lebih dari 45% populasi global pada akhir tahun 2023. Bahkan, Ericsson memperkirakan hampir satu dari lima pelanggan seluler dunia akan menjadi pelanggan 5G pada akhir tahun ini. Lebih lanjut, berdasarkan Ericsson Mobility Report Ericsson terbaru, diperkirakan akan terdapat 610 juta pelanggan 5G baru secara global pada tahun 2023. Jumlah itu lebih tinggi 63% dibandingkan tahun 2022 lalu. Secara keseluruhan, akan ada 1,6 miliar pelanggan 5G pada akhir tahun ini di dunia yang berarti lebih tinggi sekitar 100 juta dari prediksi sebelumnya.

“Penambahan langganan 5G lebih dari 600 juta di seluruh dunia tahun ini maupun peningkatan di setiap wilayah, menjadi bukti nyata bahwa permintaan akan koneksi berkualitas tinggi sangat kuat. Melihat implementasi 5G yang terus berlanjut, kami melihat makin banyak penggunaan jaringan 5G standalone dapat membuka kesempatan untuk mendukung aplikasi-aplikasi baru yang lebih menantang bagi konsumen dan perusahaan,” ujar Fredrik Jejdling (Executive Vice President and Head of Networks, Ericsson).

Ke depannya, berdasarkan laporan yang dimakasud, Ericsson juga memperkirakan langganan 5G global akan meingkat pesat setidaknya hingga tahun 2029. Ericsson memperkirakan jumlah langganan 5G global pada tahun 2029 akan bertumbuh lebih dari 230% dibandingkan tahun 2023. Bila pada tahun 2023 diprediksikan langganan 5G di dunia akan mencapai 1,6 miliar, pada tahun 2029 diprediksikan langganan 5G itu akan mencapai 5,3 miliar. Jangkauan 5G pun akan mencapai sekitar 85% populasi dunia pada tahun 2029 tersebut.

Ericsson menemukan pula bahwa konsumsi data rata-rata per perangkat seluler semacam smartphone terus meningkat secara global. Ericsson menyebutkan bahwa secara keseluruhan lalu lintas data jaringan seluler (mobile) diperkirakan akan bertumbuh lebih dari dua kali lipat antara akhir tahun 2023 hingga akhir tahun 2029 di dunia. Lalu lintas data jaringan seluler itu akan bertumbuh dari sekitar 130 EB per bulan menjadi sekitar 403 EB per bulan. Hal tersebut diklaim berkat beberapa faktor, seperti peningkatan kemampuan perangkat, konten yang intensif data, serta kinerja jaringan yang digunakan.

“Laju pertumbuhan data dalam jaringan seluler secara jelas mencerminkan minat konsumen terhadap aplikasi broadband seluler yang lebih baik. Tren ini akan makin meningkat seiring dengan bertambahnya konsumen di seluruh dunia yang menggunakan 5G serta munculnya berbagai use cases baru yang memicu pertumbuhan penggunaan data. Sebagian besar traffic dihasilkan di dalam ruangan, di mana orang biasanya menghabiskan sebagian besar waktu mereka. Hal ini menyebabkan peningkatan terhadap kebutuhan untuk memperluas jangkauan 5G di pita sedang, baik di dalam maupun di luar ruangan dalam memastikan pengalaman 5G yang komprehensif di semua lokasi,” sebut Peter Jonsson (Executive Editor, Ericsson Mobility Report, Ericsson).

Khusus di Asia Tenggara dan Oseania, langganan 5G sendiri diperkirakan akan mencapai sekitar 550 juta pada akhir tahun 2029. Adapun langganan 5G di kawasan bersangkutan diprediksikan akan mencapai sekitar 57 juta pada akhir tahun ini. Begitu pula dengan lalu lintas data seluler seperti pada smartphone. Lalu lintas data seluler di Asia Tenggara dan Oseania diperkirakan akan bertumbuh hampir 230% pada tahun 2029 dibandingkan tahun 2023. Lalu lintas data seluler di Asia Tenggara dan Oseania diprediksikan akan bertumbuh menjai 69 EB per bulan pada akhir tahun 2029, naik dari 21 EB per bulan pada akhir tahun ini.

Ericsson menambahkan bahwa selain menciptakan tahap awal infrastruktur 5G di Asia Tenggara, fokus para penyedia layanan seluler adalah untuk mengembangkan ragam penawaran layanan bagi konsumen dan perusahaan. Selain itu, peningkatan pengalaman pelanggan, perluasan cakupan jaringan, dan dorongan transformasi digital untuk bisnis juga tetap menjadi prioritas utama, tidak hanya di Asia Tenggara melainkan di seluruh kawasan.

“Penyedia layanan internet di Indonesia tetap menjadikan peningkatan pengalaman pelanggan, perluasan cakupan jaringan, serta dorongan transformasi digital untuk bisnis sebagai prioritas utama. Di Ericsson, kami mendukung penuh para penyedia layanan untuk bertransisi ke 5G dengan lancar sekaligus mendukung akselerasi perjalanan digitalisasi Indonesia dengan memanfaatkan konektivitas 4G dan 5G,” pungkas Krishna Patil (Head of Ericsson Indonesia).