Google dan Samsung akan menyatukan fitur transfer file peer-to-peer dengan menggabungkan fitur Nearby Share milik Google dan Quick Share dari Samsung. Kmila Wojchiechowska (Developer Android) mengatakan perubahan ini tersimpan dalam versi terbaru Google Play Services 23.50.13, yang belum dirilis secara luas. Notifikasi perubahan nama dari Nearby Share menjadi Quick Share telah ditemukan.
Perubahan itu tidak hanya terbatas pada nama, tetapi juga mencakup desain ikon yang menggabungkan elemen desain dari kedua layanan. Meskipun belum terbukti, perubahan ini menunjukkan kemungkinan penggabungan atau integrasi antara Nearby Share dan Quick Share dari Samsung.
Meskipun Quick Share baru dari Google tetap mempertahankan fungsi dan cara kerja yang mirip dengan sebelumnya, ada sedikit perubahan pada desain antarmuka pengguna. Pengguna masih memiliki opsi untuk berbagi file antar perangkat, antar kontak, atau kepada semua orang, dengan batasan durasi hingga 10 menit.
Jika penggabungan ini terjadi, Samsung kemungkinan akan menghilangkan salah satu dari keduanya pada ponsel-ponsel mereka, menghindari kemungkinan munculnya dua opsi "Quick Share" dalam fitur berbagi file. Saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari Google atau Samsung mengenai perubahan ini.
Fitur-fitur AI Samsung
Dalam era modern ini, masyarakat memiliki akses mudah ke internet dan kamera melalui sentuhan jari, didukung oleh kehadiran kecerdasan buatan (AI). Samsung Galaxy membantu mengubah peran kamera dan memperluas akses internet dengan pengalaman mobile AI yang komprehensif.
Galaxy AI, didukung oleh AI on-device dan AI berbasis cloud, menciptakan kecerdasan universal pada ponsel, menekankan keterbukaan, keamanan, dan privasi. Samsung menegaskan komitmen untuk menjadikan teknologi mobile lebih bermakna dalam mendukung hubungan, produktivitas, dan kreativitas global.
Alasan Samsung Galaxy memaksimalkan potensi AI yaitu menempatkan keterbukaan dalam genggaman penggunanya. Dirancang untuk memudahkan keseharian semua orang dan bisa diakses di mana saja, Samsung mengklaim Galaxy AI adalah kecerdasan universal pada ponsel yang belum pernah ada sebelumnya.
"Teknologi mobile memiliki kekuatan luar biasa untuk mendukung hubungan, produktivitas, kreativitas, dan banyak lagi untuk orang-orang di seluruh dunia, tetapi hingga saat ini, kami belum melihat mobile AI memicu hal tersebut dengan cara yang benar-benar berarti," kata EVP and Head of R&D, Mobile eXperience Business Wonjoon Choi, dalam keterangan tertulisnya.
Fitur unggulan, AI Live Translate Call, akan terintegrasi langsung pada aplikasi telepon Galaxy, memungkinkan terjemahan teks real-time tanpa memerlukan aplikasi pihak ketiga. Samsung tidak merinci teknologi di balik fitur ini, namun baru-baru ini mengumumkan model AI generatif Gauss dengan fungsi serupa.
"Galaxy AI adalah penawaran cerdas kami yang paling komprehensif hingga saat ini, dan ini akan mengubah cara kita berpikir tentang ponsel selamanya," ujarnya.
Gauss, yang mirip dengan ChatGPT, dihadirkan dengan kemampuan memproses tulisan, kode, dan menciptakan gambar. Samsung berencana menyematkan Gauss dalam produknya, termasuk Galaxy AI yang dijadwalkan rilis tahun depan, mungkin debut di Galaxy S24 series. Samsung berharap inovasi ini akan merampingkan komunikasi, menjadikannya lebih efisien dan mudah diakses.
Samsung mengatakan Gauss memiliki tiga fitur utama yang mencakup mengolah tulisan, kode, dan membuat gambar. Samsung Gauss saat ini masih digunakan oleh karyawan Samsung, tapi ke depannya akan disematkan di produk Samsung.
Untuk melihat sekilas satu manfaat yang akan diberikan oleh Galaxy AI, kita lihat kegunaan ponsel pada awalnya, yaitu menelepon satu sama lain. AI Live Translate Call akan segera memberikan penerjemah pribadi bagi pengguna ponsel terbaru yang disertai Galaxy AI, kapan pun mereka membutuhkannya.
Rencananya, Galaxy AI akan dirilis di tahun depan, yang mengindikasikan teknologi ini akan debut di Galaxy S24 series. Samsung berharap inovasi ini akan menghilangkan hambatan dalam berkomunikasi, sehingga menjadi lebih mudah dan lebih produktif dari sebelumnya.
Baca Juga: Kemajuan Teknologi AI Dorong Terciptanya Konten Lebih CerdasBaca Juga: Microsoft Luncurkan Chatbot AI Copilot Versi Android, Mirip ChatGPT