Find Us On Social Media :

Cara Google Melindungi Pengguna dari “Deep Fake” yang Dibuat AI

By Rafki Fachrizal, Jumat, 19 Januari 2024 | 08:00 WIB

Ilustrasi Deep Fake.

Kami memiliki Kebijakan Penggunaan Terlarang untuk Rilis AI baru yang menjelaskan secara detail konten yang berbahaya, tidak pantas, menyesatkan, atau ilegal yang kami larang, berdasarkan hasil identifikasi awal mengenai bahaya yang kami temukan selama proses penelitian, pengembangan, dan peninjauan etika untuk produk-produk kami.

Prinsip ini kami terapkan di seluruh kebijakan produk kami untuk menyikapi konten-konten buatan AI generatif.

Kami juga memikirkan bagaimana masalah ini dapat memengaruhi momen-momen penting seperti pemilu.

Itulah sebabnya, baru-baru ini kami memperbarui kebijakan iklan pemilu untuk mewajibkan pengiklan memberikan penjelasan jika iklan pemilu mereka menyertakan materi yang telah diubah atau dihasilkan secara digital.

Upaya ini akan membantu memberikan konteks tambahan kepada orang-orang yang melihat iklan pemilu di platform kami.

Selain itu, masih ada kebijakan-kebijakan lama untuk berbagai produk dan layanan kami yang juga berlaku untuk konten yang dihasilkan oleh AI generatif.

Sebagai contoh, dalam kebijakan mengenai pernyataan tidak benar di Google Ads, kami melarang penggunaan media yang dimanipulasi, “deep fake”, dan bentuk konten rekayasa lainnya yang dimaksudkan untuk menipu, mencurangi, atau menyesatkan pengguna.

Kebijakan kami untuk fitur Google Search seperti Panel Info atau Cuplikan Pilihan, juga melarang konten audio, video, atau gambar yang telah dimanipulasi untuk menipu, mencurangi, atau menyesatkan pengguna.

Sementara itu di Google Play, aplikasi yang menghasilkan konten menggunakan AI diwajibkan untuk mematuhi semua Kebijakan Developer Google Play, yang melarang pembuatan konten terlarang dan konten yang memfasilitasi perilaku menipu.

Memberantas “deep fake” dan misinformasi yang dihasilkan AI

Tidak ada cara yang benar-benar ampuh untuk memberantas penyebaran “deep fake” dan misinformasi yang dihasilkan AI.

Hal ini memerlukan upaya kolaboratif, yang membutuhkan komunikasi terbuka, penilaian risiko yang ketat, dan strategi mitigasi yang proaktif.

Misalnya, di YouTube, kami mengombinasikan proses peninjauan manual oleh manusia dan teknologi machine learning untuk menegakkan Pedoman Komunitas kami, yang didukung oleh banyak petugas peninjau yang beroperasi di seluruh dunia.

Dalam sistem kami, pengklasifikasi AI membantu mendeteksi konten yang berpotensi melanggar dalam skala besar, sementara petugas peninjau berupaya memastikan apakah konten tersebut benar-benar telah melanggar batas kebijakan.

AI membantu kami untuk terus meningkatkan kecepatan dan keakuratan sistem moderasi konten kami.

Dengan belajar dari sejarah, seperti ketika mobil pertama kali diciptakan atau ketika ketakutan besar melanda saat fenomena Y2K, kita bisa melihat bahwa meskipun kemajuan teknologi membawa ketidakpastian, kemajuan tersebut seringkali berpotensi memberikan manfaat perubahan yang besar bagi masyarakat.

Begitu pula saat kita memasuki zona inovasi baru yang dihadirkan AI, sangatlah penting untuk bisa menyeimbangkan antara memitigasi potensi risiko dan melakukan inisiatif untuk memanfaatkan peluang yang diciptakan AI.

Baca Juga: Sistem AI Sony Ini Bisa Mengubah Percakapan Dialog Jadi Karakter Game

Baca Juga: Bocoran Dua Fitur Terbaru Gmail, Dapat Laporkan Konten Melanggar Hukum