Find Us On Social Media :

Alasan Model AI LLMs Cocok Buat Bisnis, Cepat dan Berkualitas!

By Adam Rizal, Rabu, 17 Januari 2024 | 17:00 WIB

Genie Yuan, Regional Vice President, APAC Couchbase

Organisasi, industri, dan bahkan pemerintah di seluruh dunia berlomba untuk menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence-AI) dan mendapatkan beragam manfaatnya. Pemerintah Indonesia juga menerapkan AI dalam perencanaan transformasi negara.

Di antara banyaknya model AI yang ada, AI generatif dan model bahasa besar (large language models-LLMs) adalah yang paling relevan bagi bisnis saat ini karena kemampuan pemrosesan bahasa alaminya yang canggih. Misalnya, LLMs memberdayakan pelanggan untuk berinteraksi dengan mudah melalui chatbots (program komputer berbasis AI yang dapat menyimulasikan percakapan) dan asisten virtual untuk pengalaman pelanggan yang lebih lancar. Hal ini dapat diperluas ke aplikasi lain, seperti platform analisis data, untuk membuat tugas bisnis yang kompleks menjadi lebih mudah diakses.

Genie Yuan (Wakil Presiden Regional APAC Couchbase) mengatakan pemanfaatan LLMs lain yang sedang dieksplorasi adalah untuk menghasilkan konten penulisan berkualitas tinggi dalam waktu yang lebih singkat bagi tim pemasaran. 

"Model ini dapat menulis kode lebih cepat, memungkinkan pengguna bisnis dalam organisasi melakukan sendiri pengembangan kode rendah sehingga tim pengembangan memiliki keleluasaan untuk tugas-tugas penting lainnya," ujarnya.

Genie juga menjabarkan cara AI generatif dan LLM melakukan tugas-tugas tersebut sungguh menakjubkan, tetapi bahkan untuk saat ini, cara tersebut juga belum sempurna. Meskipun LLMs tampaknya memiliki pemahaman bahasa alami yang mirip manusia, sebenarnya respons yang lancar dan koheren dari model ini karena probabilitas. Mereka mengenali pola berkat data yang dilatihkan, seperti ketika penggunaan sebuah kata atau serangkaian kata dalam urutan tertentu biasanya diikuti akan oleh kata atau kumpulan kata tertentu lainnya.

“Sebagai model AI, LLMs dirancang untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya, dalam hal ini adalah menjawab perintah atau pertanyaan. Masalahnya adalah karena mereka tidak memiliki pemahaman bahasa alami seperti manusia, mereka akan menjawab hanya berdasarkan pola yang mereka pelajari dari data pelatihan. Panduan pola itulah yang menyebabkan tanggapan LLM koheren dan lancar, namun sebenarnya tidak berbasis fakta atau tidak masuk akal mengenai pertanyaan atau petunjuknya” papar Genie.

Misalnya, eksperimen terbaru oleh Government Technology Agency (GovTech) yaitu dengan memberikan pertanyaan tentang kantor pusat mereka ke ChatGPT. Sayangnya, alat tersebut memberikan alamat gedung GovTech Hive dan bukan kantor pusat sebenarnya, sehingga menunjukkan bahwa model AI tidak menjamin informasi yang benar dan terkini dalam tanggapannya.

Solusi AI Couchbase

Couchbase

Teknologi Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan memang menjadi hal yang sangat menarik untuk di perbincangkan, tidak hanya kemampuannya yang semakin hari semakin memukau, namun pembicaraan antara setuju dan tidak setuju akan keberadaan dan penggunaan AI juga menjadi topik yang masih hangat. Tidak hanya di tanah air regulasi tentang keberadaan AI menjadi hal yang saat ini telah menjadi perhatian beberapa otoritas terkait di beberapa negara di dunia.

Ancaman tentang keberadaan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia juga menjadi hal yang sudah menjadi perbincangan jauh sebelum perkembangan AI menjadi semakin akurat dewasa ini. Namun rupanya hal ini tidak begitu berlaku dalam perkembangan teknologi dalam pengolahan data, AI justru menjadi sebuah perangkat lunak yang mampu membantu pekerjaan manusia.

Genie Yuan, Regional Vice President, APAC Couchbase, menyampaikan bahwa bersahabat dengan AI adalah sebuah hal yang harus kita lakukan. Ia percaya keberadaan AI lebih banyak memiliki keuntungan daripada merugikan. Ia mengibaratkan AI merupakan sebuah teman atau sahabat kita yang memiliki pengetahuan lebih luas dan mudah untuk kita bawa kemana-mana. Menurutnya dengan adanya teman kecil cerdas kita ini, kita bisa memanfaatkannya untuk membantu tugas kita terutama di dalam hal pemrograman, Ia mencontohkannya.

“Saya termasuk orang yang berpendapat bahawa keberadaan AI dapat membantu kita dalam melakukan pekerjaan kita. Kita sepakat bahwa AI adalah alat, seyogyanya sebuah alat. Kita lah yang memiliki peran penting untuk menggunakannya sebagai dan untuk apa," ujarnya.

Genie juga menambahkan bahwa AI dibangun dengan memberikan nya input dari kita untuk mengeluarkan output bagi kita. Dengan kemampuan dan data yang besar sehingga mampu membantu memberikan informasi yang kita butuhkan dengan cepat. Genie juga menambahkan bahwa Couchbase juga telah merangkul AI dalam perkembangan inovasinya

Ia menjelaskan keterlibatan AI dalam pengembangan Couchbase kedalam dua hal, hal yang pertama adalah bagaimana Couchbase memanfaatkan AI untuk membuat platform yang memiliki kemampuan luar biasa. Lalu bagian keduanya adalah bagaimana sebuah platform canggih ini membawa penggunanya memiliki pengalaman yang luar biasa melalui keberadaan AI di dalamnya.

Seperti yang kita ketahui Couchbase sudah memperkenalkan Capella IQ, Capella IQ sendiri sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ChatGPT. Dengan pengetahuan khusus dalam domain tentang Couchbase saat ini, tentu saja hal ini dapat memberikan sebuah perjalanan yang menakjubkan sehingga memberikan pengalaman bagi pengguna karena kemampuan nya yang dapat menjawab setiap pertanyaan yang kita inginkan pada tingkat database.

Capella IQ memiliki konsep dengan cara kerja yang sama dengan konsep AI yang ada dewasa ini, dengan pengetahuan khusus tentang domain database. Ia memberikan sebuah contoh, saat ini, jika kita ingin membuat sebuah aplikasi, jika kita ingin beberapa contoh dari hasil kumpulan data, apa yang akan kita lakukan sebagai pengembang? Hal yang akan kita lakukan adalah membuka situs webnya, kemudian melakukan pencarian di Google, dan mulai menanyakan kepada google tentang jenis data yang seperti kita inginkan.

Namun Genie menjelaskan lebih jauh, saat ini kita bisa dengan mudah menggunakan ChatGPT untuk menanyakan jenis data yang kita butuhkan dan dengan lengkap ChatGPT akan memberikan jawaban kepada kita. Hal seperti ini akan bisa juga kita lakukan dengan keberadaan Capella IQ, Ketika penegembang menginginkan jenis data yang mereka inginkan atau memasukkan jenis data yang mengalami kesalahan atau ingin mencari kesalahan dari Bahasa pemrograman yang mereka ingin ketahui, Capella IQ dengan mudah akan membantu mereka menemukan jenis data yang seharusnya dan memberikan coding yang diinginkan oleh pengembang.

Tidak hanya itu, dalam sesi wawancara nya, Genie juga menjelaskan modernisasi dari Capella IQ yang memiliki kemampuan lebih dalam hal Bahasa pemrograman, Capella IQ mampu membantu pengembang jika ingin melakukan konversi Bahasa ke dalam generasi model bahasa pemrograman, Capella IQ akan membantu menuliskan kembali bahkan dengan Bahasa pemrograman yang di inginkan.

Capella IQ mampu membantu pengembang ketika melakukan kesalah debugging dengan Java Script yang dimilikinya. Terkadang ChatGPT tidak mampu menyelesaikan masalah ini, namun Capella IQ yang memiliki pengetahuan khusus domain dan benar-benar menggunakan parameter tersebut sehingga akurasinya akan dapat lebih diandalkan.

“Jadi Capella IQ dengan kemampuan berpikir layaknya sebuah AI mampu memberikan pilihan Bahasa pemrograman kepada pengembang, tidak hanya itu akurasinya juga membantu dengan memberikan beberapa pilihan dan koreksi kepada pengembang sehingga pengembang bisa melakukan pengecekan. Nah, yang perlu diperhatikan adalah hasil akhir tetap pada pengembang, disinilah kemampuan pengembang dalam memutuskan mana yang benar dibutuhkan, dengan kata lain AI sebagai alat canggih yang mampu membantu pekerjaan kita agar lebih mudah," tutup Genie.

Baca Juga: Kini Teknologi AI Mampu Jiplak Tulisan dan Tanda Tangan Anda Akurat

 Baca Juga: Duh! Layanan Custom GPT Milik OpenAI Rawan Bocorkan Data Pengguna