Kereta Api Indonesia (KAI) mengumumkan bahwa mereka telah melakukan migrasi beban kerja sistem tiket kereta api on-premise-nya dari Oracle Exadata ke Oracle Exadata Cloud@Customer di Oracle Cloud Infrastructure (OCI). Disebutkan bahwa migrasi ini telah menghasilkan peningkatan kinerja operasional KAI sebesar 50 persen, sehingga memungkinkan operator kereta api umum ini untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan penumpang sebesar 15 persen apabila dibandingkan sebelum masa covid.Dengan solusi dari Oracle ini, PT. KAI siap untuk melayani peningkatan penumpang dimana terjadi peningkatan penumpang 5x lipat dibandingkan masa covid serta menghasilkan penghematan biaya sebesar 30 persen.Selain itu, dengan Oracle Exadata Cloud@Customer, KAI memiliki akses ke platform database Exadata yang disediakan sebagai layanan cloud di data center-nya sendiri untuk memenuhi persyaratan kedaulatan dan kepatuhan data lokal.Alasan MigrasiSetiap tahunnya, KAI mengangkut sekitar 429 juta penumpang dan 47,2 juta ton kargo. Dengan operasi yang sudah ada sejak tahun 1800-an, KAI terus mencari cara untuk meningkatkan operasinya untuk memenuhi permintaan penumpang dan bisnis yang terus berubah dan meningkat. Proses tiket yang lambat, ditambah dengan teknologi lokal yang tidak didukung dan pemeliharaan perangkat keras yang mahal telah menjadi tantangan yang konstan.
Albertus Indarko Wiyogo, Executive Vice President, Information Technology, PT Kereta Api Indonesia
KAI mencari infrastruktur cloud database dengan kinerja, stabilitas, dan ketersediaan database yang tinggi untuk mengakomodasi penyebaran beragam aplikasi dan sistem mission-critical. Selain itu, sistem ini harus ditempatkan di data center sendiri untuk memenuhi kebutuhan kedaulatan dan kepatuhan data lokal, serta untuk dapat memperluas sistem dan layanan secara fleksibel seiring dengan pertumbuhan bisnis sekaligus mengurangi investasi awal dan biaya operasional yang sedang berjalan. KAI memilih Oracle Exadata Cloud@Customer sebagai infrastruktur database cloud yang akan memenuhi kebutuhannya dan memungkinkan pertumbuhan bisnis."Pemindahan beban kerja sistem tiket kereta api KAI ke cloud telah merevolusi sistem operasi kereta api kami," kata Albertus Indarko Wiyogo, Executive Vice President, Information Technology, Kereta Api Indonesia. "Oracle telah menjadi penyedia teknologi yang luar biasa bagi kami selama lima tahun terakhir dengan solusi database-nya dan kini, Oracle Exadata Cloud@Customer telah terbukti menjadi platform terbaik untuk strategi digitalisasi jangka panjang kami. "Meningkatkan kinerja operasional kami sebesar 50 persen dan meningkatkan kapasitas manajemen penumpang sebesar 15 persen dalam hitungan bulan, yang didukung dengan berbagai tingkat keamanan database, bukanlah hal yang mudah. Kami senang bisa melanjutkan kolaborasi jangka panjang kami dengan Oracle."
Rusly Askar, Managing Director Oracle Indonesia
Transformasi DigitalOracle Exadata Cloud@Customer menghadirkan performa, otomatisasi, dan keekonomisan dari Exadata Database Service dan Autonomous Database yang dikelola secara penuh ke dalam pusat data perusahaan. Solusi ini menjalankan Oracle Exadata Database Service dan Oracle Autonomous Database Service dari pusat data KAI yang mana memenuhi persyaratan residensi data yang ketat di Indonesia. Solusi ini juga menghasilkan pengoptimalan unik yang memungkinkan beban kerja Oracle Database berjalan lebih cepat dengan pengelolaan yang lebih sedikit dan biaya yang lebih rendah untuk mendapatkan nilai lebih dari data."Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki misi untuk menciptakan pemerintahan yang bertransformasi secara digital," ujar Rusly Askar, Managing Director, Oracle Indonesia. "Layanan publik membutuhkan sistem cloud terintegrasi yang dapat diperbarui secara mandiri dengan inovasi-inovasi baru, memberikan kinerja yang handal, dan memungkinkan para staf untuk memberikan informasi dan layanan yang lebih baik kepada masyarakat. Kami merasa terhormat dapat menjadi bagian dari perjalanan ini bersama KAI dan berharap dapat membuka lebih banyak lagi kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan bisnis yang terus berkembang di Indonesia," pungkasnya.