Find Us On Social Media :

Laptop Harus Punya Minimal RAM 16 GB untuk Jalankan Fitur AI

By Adam Rizal, Senin, 22 Januari 2024 | 12:00 WIB

AI chip artificial intelligence, future technology innovation

Microsoft mengungkapkan syarat pengguna yang ingin menjalankan laptop berbasis artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan harus memiliki minimal RAM 16 GB sekaligus menandakan arah baru dalam persyaratan perangkat keras. Langkah itu  akan membuat pasar membutuhkan lebih banyak DRAM dan membuat perangkat dengan RAM 8 GB menjadi kurang populer.

Apalagi, keluaran laptop Intel dan AMD terbaru ini sudah menawarkan fitur AI Trend yang mencerminkan pergeseran aplikasi AI menuju perangkat pengguna, bukan hanya terpusat di server besar. Pasar server AI diperkirakan tumbuh pesat, mencapai lebih dari 1,6 juta unit dengan tingkat pertumbuhan 40 persen seperti dikutip Gizmochina.

Nantinya, aplikasi AI akan semakin akrab dengan pengguna tidak hanya di server besar. Pasar global untuk server AI diperkirakan akan tumbuh pesat, dengan lebih dari 1,6 juta unit, dan tingkat pertumbuhan sebesar 40 persen.

Untuk PC AI ini, sebuah perangkat komputer  melakukan setidaknya 40 triliun operasi per detik (TOPS) agar cukup baik. Hal ini memicu persaingan besar antar perusahaan pembuat chip komputer. Saat ini, Snapdragon X Elite dari Qualcomm adalah satu-satunya chip yang mampu mencapai 45 TOPS dan memenuhi persyaratan tersebut.

Prospek Cerah

 Pertumbuhan pasar semikonduktor global diperkirakan mencapai 13,1 persen pada tahun 2024, mencetak rekor tertinggi sekitar 588,36 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp9 kuadriliun.

World Semiconductor Trade Statistics, organisasi industri yang terdiri dari produsen chip utama, merevisi proyeksi pertumbuhan tersebut dari perkiraan sebelumnya pada bulan Juni sebesar 11,8 persen. Prospek optimis pasar chip didorong oleh meluasnya penggunaan AI generatif setelah peluncuran ChatGPT, chatbot AI yang dikembangkan oleh OpenAI berbasis AS, serta peningkatan penjualan komputer PC dan ponsel pintar.

Jika proyeksi ini terwujud, ukuran pasar chip akan melampaui rekor sebelumnya sebesar 574,08 miliar dolar AS pada 2022. Meskipun pasar diperkirakan mengalami penurunan sebesar 9,4 persen menjadi 520,13 miliar dolar AS pada 2023 karena permintaan yang lebih lemah untuk chip memori, proyeksi pertumbuhan yang lebih tinggi pada 2024 diakibatkan meningkatnya permintaan untuk chip kecerdasan buatan dan peningkatan penjualan komputer PC dan ponsel pintar.

Intel Corp., perusahaan chip AS, menyatakan kemungkinan pertumbuhan pendapatan pertamanya dalam dua tahun pada periode Oktober-Desember. Prediksi kinerja yang lebih baik juga datang dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. dan Samsung Electronics Co.

Dari jenis produk, diperkirakan chip memori akan memimpin pertumbuhan pasar pada tahun 2024 dengan peningkatan tagihan sebesar 44,8 persen. Pasar chip logika dan sensor gambar juga diantisipasi untuk mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 9,6 persen dan 1,7 persen.

Dari segi wilayah, AS akan mengalami pertumbuhan terbesar dengan proyeksi peningkatan sebesar 22,3 persen pada tahun 2024. Sementara itu, pasar Asia-Pasifik diprediksi tumbuh sebesar 12 persen, dan pertumbuhan di pasar Jepang diperkirakan sekitar 4,4 persen, seiring pemulihan permintaan yang lebih lambat untuk chip memori di negara tersebut.

Baca Juga: Demi Wujudkan Metaverse, Meta Kembangkan Teknologi AI Menjadi AGI

 Baca Juga: Gandeng Google Cloud, Samsung Tambah Fitur AI Galaxy S24 Series