Find Us On Social Media :

Pengembang League of Legends, Riot Games, PHK 530 Karyawan Globalnya

By Rafki Fachrizal, Selasa, 23 Januari 2024 | 10:45 WIB

Ilustrasi Riot Games.

Badai PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) tengah melanda perusahaan Riot Games.

Perusahaan pengembang game yang merupakan bagian dari Tencent Holdings berencana memberhentikan 530 karyawan, atau sekitar 11% dari total karyawan globalnya.

Kabar tersebut diketahui pada hari Senin (22/01/2024) dari sebuah blog yang memuat isi surat yang dikirimkan CEO Riot Games Dylan Jadeja ke para karyawannya.

Riot Games yang berbasis di Los Angeles, dikenal menghasilkan game-game populer yang salah satunya yaitu ‘League of Legends’.

Riot Games mengatakan bahwa mereka kini hanya fokus pada tim yang benar-benar mengembangkan game.

Sedangkan tim di luar hal tersebut yang akan jadi target pemecatan.

Saat ini, para perusahaan penerbit game digital seperti Riot Games diketahui sedang kesulitan dan berjuang untuk tumbuh.

Alasannya, banyak gamer yang menunda membeli judul-judul game mahal atau memilih sedikit bermain game di tengah tingginya inflasi.

Awal tahun lalu, Electronic Arts Inc diketahui telah memangkas 6% karyawannya dan mengurangi beberapa ruang kantornya.

"Saat ini, kami adalah perusahaan yang tidak memiliki fokus yang cukup tajam, dan sederhananya, kami mempunyai terlalu banyak hal yang sedang berjalan. Beberapa investasi besar yang kami lakukan tidak membuahkan hasil seperti yang kami harapkan. Biaya pengeluaran kami telah meningkat sampai pada titik di mana mereka tidak berkelanjutan,” kata Jadeja dalam suratnya, dikutip dari Reuters.

Setelah PHK ini, Riot Games akan melakukan perubahan di mana perusahaan fokus pada portofolio live game-nya seperti ‘League of Legends’, ‘Valorant’, ‘Teamfight Tactics’, dan ‘Wild Rift’, menurut blog terpisah dari Jadeja dan salah satu pendiri Marc Merrill.

Riot Games berencana menghentikan pengembangan game baru di bawah ‘Riot Forge’, dan menghapus beberapa karyawan dan fitur di ‘Legends of Runeterra’.

Tencent Holdings, yang mengakuisisi saham mayoritas di Riot Games pada tahun 2011 lalu, diketahui juga memegang saham di perusahaan pengembang game, Epic Games.

Baca Juga: Sistem AI Sony Ini Bisa Mengubah Percakapan Dialog Jadi Karakter Game

Baca Juga: Ogah Kasih Uang Tebusan ke Hacker, Kaspersky Apresiasi Riot Games