Find Us On Social Media :

Kemampuan TSMC Mentok, NVIDIA Lobi Intel Bantu Produksi Chip AI

By Adam Rizal, Jumat, 2 Februari 2024 | 09:30 WIB

Ilustrasi Chip Nvidia.

Ketersediaan chip AI dari NVIDIA mulai langka di pasar menyusul kemampuan pabrikan semikonduktor TSMC dalam memproduksi chip AI pesanan NVIDIA sudah mentok atau dibatas kemampuan maksimalnya. Meskipun TSMC telah memproduksi chip AI NVIDIA dalam jumlah besar dengan pengemasan canggih, pesanan yang diterima melebihi kapasitas produksi TSMC.

Tentunya pelanggan chip AI Nvidia kelabakan mencari pasokan chip AI dan harganya makin mahal karena kelangkaan. Apalagi, saat ini perusahaan teknologi raksasa lagi berlomba-lomba mengembangkan teknologi AI dan chip AI adalah komponen utama dalam pengembangannya. NVIDIA sendiri menguasai pasar chip AI global hampir 70an persen dan menentukan harga chip AI di pasar.

Solusinya, NVIDIA berencana melobi Intel untuk memproduksi chip AI-nya, mengingat permintaan chip AI yang tinggi dan NVIDIA ingin mendapatkan keuntungan dari setiap permintaan yang ada. Harapannya, Intel ikut me produksi kemasan chip AI sebanyak 5.000 unit mulai kuartal kedua. Meskipun kontribusi Intel sekitar 10 persen dari kapasitas produksi NVIDIA secara keseluruhan, TSMC tetap menjadi mitra utama dalam pengemasan chip AI, menyumbang sekitar 90 persen dari produksi.

TSMC berupaya meningkatkan kapasitas produksinya, dengan target produksi bulanan hampir mencapai 50.000 unit pada kuartal pertama 2024, meningkat 25 persen dibandingkan Desember 2023. Intel memiliki fasilitas pengemasan canggih di Amerika Serikat dan Penang, Malaysia, yang akan berkontribusi pada kemitraan ini. 

Intel mengadopsi model terbuka yang memungkinkan pelanggan memanfaatkan teknologi pengemasannya secara mandiri. Selain kelangkaan kapasitas produksi, pasBaca Juga: Perangkat Kesehatan AI ini Bisa Deteksi Kanker Kulit dengan Cepat

 Baca Juga: Saingi AS, China Izinkan Penggunaan 40 Model AI dalam 6 Bulan Terakhir

okan memori HBM3 juga menjadi faktor penyebab kelangkaan chip AI. Pasokan memori ini ketat karena peningkatan infrastruktur layanan cloud yang membutuhkan lebih banyak memori untuk menangani kebutuhan data yang terus meningkat.