Find Us On Social Media :

Indonesia Educational Tour x Sennheiser 2024: Frekuensi Radio dan Manajemennya

By Cakrawala Gintings, Senin, 5 Februari 2024 | 23:00 WIB

Kenan Phang (Manager, Technical Application Engineering Sennheiser APAC) menjelaskan mengenai dasar-dasar frekuensi radio dan manajemennya kepada sejumlah rekayasawan audio tanah air di Jakarta belum lama ini dalam gelaran 'Indonesia Educational Tour x Sennheiser 2024 '

Kembali menyelenggarakan program edukasinya di tanah air, Sennheiser memberikan edukasi mengenai frekuensi radio dan manajemen frekuensi radio kepada sejumlah rekayasawan audio di Jakarta beberapa hari lalu. Disebut dengan “Indonesia Educational Tour x Sennheiser 2024”, program serupa sebelumnya juga sudah pernah diselenggarakan di Indonesia. Namun, tema yang diusung tidaklah persis sama satu sama lain. Tak hanya di tanah air, program sejenis pun dilakukan Sennheiser di berbagai negara lain.

Melalui Indonesia Educational Tour x Sennheiser 2024 yang dilangsungkan melalui kerja sama dengan Indonesia Audio Society dan kordinasi dengan PT Galva Technologies, Sennheiser memberikan penyegaran akan dasar-dasar frekuensi radio dan manajemennya plus membagikan beberapa best practice kepada para rekayasawan audio di Indonesia. Sennheiser menargetkan informasi yang disampaikan bisa membantu para rekayasawan audio tersebut melakukan pekerjaannya mengoperasikan aneka perangkat audio nirkabel dengan lebih baik lagi, termasuk tentunya ketika memanfaatkan perangkat Sennheiser.

Sennheiser menambahkan bahwa skala pertunjukan yang digelar secara langsung berkembang pesat dan makin kompleks. Namun, secara umum spektrum radio yang tersedia untuk perangkat audio nirkabel, seperti mikrofon digital nirkabel dan sistem in-ear monitor yang terkoneksi secara nirkabel, makin menyusut. Hal itu membuat para kordinator frekuensi maupun rekayasawan audio yang menyiapkan sistem audio nirkabel untuk pertunjukan langsung dan sejenisnya, perlu menyiapkannya secara benar agar acara bersangkutan bisa berjalan dengan baik. Jangan sampai misalnya koneksi dari mikrofon digital nirkabel terputus atau terganggu dan membuat acara terhenti atau terganggu.

Di daerah yang spektrum radionya relatif lebar pun — spektrum radio yang tersedia untuk perangkat nirkabel bergantung pada regulasi yang berlaku di suatu negara, para kordinator frekuensi maupun rekayasawan audio tetap perlu menyiapkan sistem audio nirkabel yang akan digunakan dengan benar. Pasalnya, berbagai gangguan bisa muncul tidak hanya dari perangkat atau sistem nirkabel lain. Gangguan bisa muncul misalnya dari perangkat non nirkabel yang saat beroperasi menghasilkan gelombang radio maupun dari ruangan yang digunakan — pantulan, difraksi, dan sejenisnya. Sennheiser sendiri menilai spektrum radio UHF (ultra high frequency) — perangkat audio nirkabel Sennheiser dalam hal ini sebagian besar menggunakan UHF — di tanah air untuk keperluan yang dimaksud adalah baik.

“Kami memberikan atau membagikan apa yang kami ketahui dari sudut pandang Sennheiser, yang untuk dibagikan kepada seluruh mitra kami di berbagai negara dengan pengetahuan yang kami miliki. Jadi membolehkan mereka, Anda tahu, memiliki pandangan tentang bagaimana aneka teknologi ini menjadi nyata dan seterusnya. Tentu saja, tur spesifik ini, adalah khusus, Anda tahu, untuk Indonesia yang mana kami membagikan mikrofon nirkabel dasar dan juga sistem-sistem in-ear monitoring,” ujar Kenan Phang (Manager, Technical Application Engineering Sennheiser APAC).

“Kita semua tahu mengenai [para] pemain industri, begitu lama di industri mereka mengetahui banyak hal, sungguh, seluruh peng, pengalaman ini, lalu kami menyegarkan dengan apa yang seharusnya kita pelajari sebagai dasar. Dan kemudian kita bisa mengaplikasikannya ke apa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari pada industri kita,” lanjut Kenan Phang sembari menambahkan bahwa pada kesempatan yang sama Sennheiser juga membagikan berbagai teknologi barunya.

Beberapa perangkat audio Sennheiser yang ditujukan untuk profesional, termasuk yang ditujukan untuk sistem audio nirkabel.

Dasar-Dasar dan Best Practice

Pada Indonesia Educational Tour x Sennheiser 2024, Sennheiser contohnya membagikan dasar-dasar dan best practice antena sehubungan mikrofon digital nirkabel dan sistem in-ear monitor nirkabel. Sennheiser antara lain mengedukasi secara ringkas bagaimana antena dengan bentuk yang berbeda memancarkan dan menangkap gelombang radio secara berbeda, antena mana yang lebih optimal untuk kondisi tertentu, serta langkah-langkah untuk menghubungkan antena ke penerima maupun pemancar secara optimal. Begitu pula dengan best practice akan penggunaan antena, seperti jumlah antena yang sebaiknya digunakan dan jarak minimal antara antena yang dipakai.

Sennheiser pun kadang menyinggung bagaimana perangkat Sennheiser tertentu bisa menyederhanakan proses mempersiapkan sistem audio nirkabel secara baik. Pasalnya perangkat yang dimaksud bisa meniadakan sejumlah langkah. Namun, seperti telah disebutkan, Sennheiser hanya menyinggung. Edukasi yang diberikan Sennheiser tersebut memang berupa dasar-dasar frekuensi radio dan manajemennya yang berlaku untuk sistem audio nirkabel secara umum, bukan spesifik Sennheiser.

Dilakukan secara reguler, ke depannya, Sennheiser, lebih tepatnya Kenan Phang, berharap bisa menyelengarakan program edukasi yang dimaksud dengan tema yang memiliki tingkatan lebih lanjut. Adapun untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dasar para rekasayawan audio yang mengikuti program edukasi yang diselenggarakannya, Sennheiser pada akhir pembelajaran meminta para rekasayawan audio bersangkutan untuk menjawab kuis yang telah dipersiapkannya.

“Harapan pribadi saya, saya akan, akan melihatnya, Anda tahu, bila ini berjalan secara reguler, harapan saya sendiri adalah akan melihat topik-topik yang saya bagikan, kita akan diubah jadi, menjadi makin dalam dan makin dalam, ini adalah harapan pribadi saya. Karena efeknya benar-benar berlanjut, hal itu berarti seperti hari ini kita membagikan pengetahuan dasar, mungkin pada putaran berikutnya kita masuk ke menengah, berikutnya kita masuk ke tingkat ahli. Jadi ini harapan saya, Anda tahu, mendapatkan peningkatan dalam hal berbagi pengetahuan yang berbeda,” tegas Kenan Phang.