Bersama Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia), Microsoft meluncurkan program AI Teach for Indonesia. Siapa saja pesertanya dan bagaimana tahap-tahapnya?
Langkah Microsoft ini dilatarbelakangi kebutuhan pemberdayaan talenta dan peran penting kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam pertumbuhan ekonomi.
Di Asia Tenggara, peran AI saat ini menjadi sangat penting bahkan menjadi kekuatan yang menentukan dan diharapkan berkontribusi sekitar US$1 triliun terhadap PDB di kawasan ini pada tahun 2030. Indonesia sendiri diproyeksikan akan menyumbang sebesar US$366 miliar terhadap PDB tersebut.
Maraknya adopsi AI juga meningkatkan kebutuhan akan talenta-talenta yang mumpuni di bidang ini. Dan program AI Teach for Indonesia diluncurkan di tanah air guna mendukung tujuan tersebut dan memberdayakan pekerja serta pencari kerja dalam meningkatkan karier dan bisnis mereka.
Program AI Teach for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendidikan vokasi di Indonesia. Sebagai bagian dari payung besar AI TEACH for ASEAN yang bekerja sama dengan ASEAN Foundation, AI TEACH for Indonesia akan memberikan pelatihan AI kepada 5.000 pendidik yang tersebar di SMK-SMK di Indonsia.
Dalam program AI Teach, para pendidik akan menggunakan Microsoft AI Trainer Toolkit untuk mengajarkan konsep-konsep AI secara efektif dan memperkenalkan Microsoft dan LinkedIn Career Essentials in Generative AI kepada siswa. Langkah tersebut akan membekali peserta program dengan keterampilan utama untuk menyelesaikan kursus dan mendapatkan sertifikasi.
Berkolaborasi dengan lembaga nonprofit lokal, lembaga tenaga kerja, dan pemerintah, AI Teach for Indonesia dimulai dengan memberikan pelatihan bagi 5.000 pengajar SMK dahulu (training of trainers). Selanjutnya, para pengajar akan melatih 300.000 murid SMK, dan mendampingi sedikitnya 60.000 murid untuk memperoleh sertifikasi penyelesaian. Melalui program ini, para siswa diharapkan dapat memperoleh peluang kerja dan pendidikan yang lebih baik, sekaligus membawa perubahan positif kepada sistem pendidikan vokasi, dengan mengintegrasikan keterampilan AI yang sesuai kebutuhan industri.
"Plan Indonesia berkomitmen untuk memastikan kemampuan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dapat dikuasai oleh semua, termasuk guru dan murid SMK, terutama mereka dari keluarga rentan. Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan akses terhadap ketenagakerjaan bagi kaum muda, khususnya perempuan, dalam setahun mendatang, kami akan bekerja sama dengan guru dan institusi pendidikan kejuruan untuk mempersiapkan mereka menghadapi dunia kerja digital,” ujar Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia.
Untuk mendukung training-of-trainers, Microsoft juga akan menggelar hackathon nasional di Indonesia. Hackathon ini bertujuan meningkatkan antusiasme di kalangan pengajar untuk mengintegrasikan keahlian mereka dalam Generative AI ke dalam metode pengajaran.
Setelah itu, akan diadakan sesi roundtable kebijakan pendidikan vokasi tingkat Asia Tenggara tentang AI untuk mengundang pembuat kebijakan, ahli AI, dan lembaga nirlaba dalam berbagi pengalaman dan praktik terbaik.
Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia menyampaikan, "Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Plan Indonesia untuk memastikan semakin banyak individu di Indonesia memiliki keterampilan yang diperlukan untuk berkembang di era AI. Bersama-sama, kita akan berupaya menutup kesenjangan keterampilan, memberikan peluang untuk kesuksesan, menciptakan nilai ekonomi baru berbasis AI, dan memberdayakan para pengusaha masa depan—dimulai dari hari ini."
Baca juga: Apa saja Perbedaan Fitur Chatbot AI Copilot Gratis vs Copilot Pro?
Baca juga: Cepat Adopsi AI, Microsoft Bakal Kalahkan Apple di Masa Depan