Find Us On Social Media :

Nvidia dan Cisco Dorong Perusahaan Bangun Komputasi AI Mandiri

By Adam Rizal, Kamis, 8 Februari 2024 | 12:00 WIB

Ilustrasi (AI) Artificial Intelligence.

Nvidia dan Cisco menawarkan solusi teknologi yang memudahkan perusahaan membangun infrastruktur komputasi AI internal mereka sendiri sekaligus memperluas jangkauan teknologi AI di luar penyedia pusat data besar. Cisco akan menyediakan perangkat berbasis Nvidia, yang terkenal dalam pengembangan model artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, lengkap dengan infrastruktur jaringannya.

Bagi Nvidia, kemitraan ini membuka pintu bagi penggunaan teknologinya di berbagai sektor, sementara Cisco dapat memanfaatkan pertumbuhan penggunaan AI yang telah membuat Nvidia menjadi salah satu pembuat chip paling bernilai di dunia. "Kerjasama dengan Cisco memudahkan NVIDIA memanfaatkan kekuatan AI, teknologi yang saat ini menjadi kekuatan terbesar di dunia," kata CEO Nvidia, Jensen Huang.

Cisco akan menawarkan komputer server M7 yang menggunakan prosesor terbaru Nvidia,  perangkat lunak, model AI, dan alat pengembangan dari Nvidia. Cisco juga akan menyediakan layanan berbasis cloud-nya sendiri untuk memantau dan mengelola sistem tersebut.

CEO Cisco, Chuck Robbins mengatakan  kerja sama dengan Nvidia akan memberdayakan perusahaan dengan teknologi dan keahlian yang dibutuhkan untuk menerapkan solusi AI dalam skala besar.

Pengumuman ini dibuat dalam acara Cisco Live di Amsterdam sebagai bagian dari upaya untuk menyebarkan perangkat keras AI di luar lingkup pusat data besar yang saat ini didominasi oleh beberapa perusahaan teknologi besar. Hal ini juga membantu Nvidia untuk mengurangi risiko ketergantungan terhadap pendapatan dari "hyperscalers" seperti Microsoft, Amazon, Google, dan Meta Platforms.

Tim Cisco akan menjual server berbasis Nvidia yang dikombinasikan dengan infrastruktur jaringan Ethernet-nya, sementara Nvidia menawarkan alternatif dengan produk InfiniBand mereka sendiri. Kerjasama dengan Cisco memberikan Nvidia akses yang lebih baik kepada pelanggan yang lebih suka menggunakan standar yang lebih umum untuk mentransfer data antar komputer.

Baca Juga: Didorong AI, Pendapatan Industri Game Global Capai Rp2.6 Ribu Triliun

 Baca Juga: Indonesia Dorong Pendekatan Inklusif dalam Tata Kelola AI Global