Find Us On Social Media :

Kini ChatGPT Punya Memori Digital, Rekam Semua Riwayat Percakapan

By Adam Rizal, Kamis, 15 Februari 2024 | 09:00 WIB

Ilustrasi ChatGPT.

OpenAI memperkenalkan fitur terbaru memori digital yang memungkinkan ChatGPT menyimpan riwayat percakapan pengguna. Dengan fitur ini, ChatGPT dapat mengingat informasi penting seperti pertanyaan sebelumnya dan menerapkan ingatan tersebut pada percakapan berikutnya. 

Pengguna dapat meminta ChatGPT untuk menyimpan informasi spesifik, seperti alergi anak terhadap kacang atau preferensi dalam menandai surat elektronik, yang akan diingat dan diterapkan pada percakapan selanjutnya. Fitur Memori digital itu juga berfungsi untuk menyimpan informasi dari percakapan seiring berjalannya waktu, membuat ChatGPT menjadi lebih pintar dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. 

Untuk perlindungan data pribadi, pengguna memiliki kontrol penuh atas ingatan yang disimpan ChatGPT. Dengan fitur itu, Anda bisa meminta ChatGPT melupakan informasi tertentu atau menonaktifkan fitur memori digital jika diinginkan. Selain itu, terdapat fitur Manage Memory yang memungkinkan pengguna melakukan penyesuaian dari ingatan yang disimpan ChatGPT seperti dikutip Engadget.

Saat ini, fitur memori digital ChatGPT masih dalam tahap beta dan tersedia dalam cakupan terbatas untuk sebagian pengguna gratis dan pengguna ChatGPT Plus, namun akan dirilis secara lebih luas di masa mendatang.

Bangun Pabrik AI

OpenAI meraup pendapatan lebih dari Rp31 triliun pada Desember 2023 dan memicu peningkatan produksi chip AI di dunia. Tentunya, kunci kesuksesan OpenAI adalah dukungan finansial yang kuat dari Microsoft dan banyak perusahaan besar yang tertarik menggunakan solusi artificiaI intelligence (AI) generatif milik OpenAI.

Pendapatan tahunan OpenAI meningkat lebih dari USD1,6 miliar atau Rp25 triliun pada bulan Desember, sebuah lompatan signifikan dari USD1, 3 miliar atau Rp2,2 triliun seperti yang dilaporkan dua bulan sebelumnya. Para investor menilai OpenAI memiliki nilai fantastis sebesar Rp156 triliun dan CEO OpenAI Sam Altman sedang melakukan diskusi aktif dengan calon investor seperti Sheikh Tahnoon bin Zayed al-Nahyan dari UEA untuk mendapatkan pendanaan bagi inisiatif transformatif.

Sam Altman sendiri memiliki visi yang ambisius untuk mendirikan pabrik chip AI untuk meningkatkan kapasitas pembuatan chip global dan kemampuan AI perusahaan. Tentu saja, ambisi itu membutuhkan pendanaan besar miliar dolar AS dan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

OpenAI pun sedang melakukan pembicaraan eksklusif dengan TSMC dan Softbank untuk mendapatkan dana segar membangun pabrik chip AI. OpenAI juga menjajaki peluang kolaborasi dengan produsen lain untuk mengatasi kekurangan chip AI yang semakin meningkat karena permintaan yang meluas. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen OpenAI dalam mendorong inovasi dan memenuhi kebutuhan pelanggannya yang terus berkembang seperti dikutip The Financial Times dan Gizmochina.

Meskipun rincian mengenai struktur usaha pembuatan chip baru ini masih dirahasiakan, sumber memperkirakan bahwa OpenAI akan menjadi klien awal. Langkah ini sejalan dengan laporan sebelumnya yang mengisyaratkan eksplorasi OpenAI dalam memproduksi chipsetnya untuk mengatasi meningkatnya permintaan chip AI, yang dipicu oleh meluasnya adopsi aplikasi AI seperti ChatGPT.

Kekurangan chip AI, yang diperburuk oleh meningkatnya permintaan, telah mendorong OpenAI untuk mendiversifikasi pemasok chip di luar Nvidia dan menjajaki peluang kolaborasi dengan produsen lain. Langkah strategis ini menggarisbawahi komitmen OpenAI untuk mendorong inovasi dan memenuhi kebutuhan pelanggannya yang terus berkembang.

Baca Juga: Korbankan Produksi HP Mate 60, Huawei Prioritaskan Buat Chip AI

 Baca Juga: Google Larang Pengguna Berikan Informasi Rahasia ke Chatbot AI Gemini