Find Us On Social Media :

Cegah Peretasan, Google Kenalkan Sistem Pertahanan Siber Berbasis AI

By Adam Rizal, Senin, 19 Februari 2024 | 09:00 WIB

Ilustrasi Google AI

Google memperkenalkan sistem keamanan siber terbaru yang menggunakan teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang mampu mencegah terjadinya peretasan dan kebocoran data pengguna. Sistem pertahanan AI itu mampu mengidentifikasi dan mencegah serangan siber sebelum mereka ingin melancarkan serangan. 

Google memiliki tanggung jawab besar menciptakan ruang digital yang aman bagi penggunanya, mengingat Google memegang data pengguna. Google menilai teknologi AI dapat menjadi solusi mencegah serangan siber. Dengan menggunakan AI, Google ingin memudahkan pakar keamanan menemukan dan menghentikan ancaman sebelum berubah menjadi masalah besar.

Google pun  melatih sistem pertahanan AI-nya untuk mengenali tanda-tanda serangan siber di seluruh dunia, dengan fokus pada deteksi dini dan penghentian ancaman sebelum serangan siber itu mengakibatkan kerusakan seperti dikutip Gizmochina.

Salah satu produk sistem keamanan yang diperkenalkan Google adalah Magika. Magika dirancang untuk mengenali dan menghentikan malware yang dirancang untuk merusak sistem. Magika sangat pandai membedakan jenis file mana yang aman dan mana yang tidak, sehingga memudahkan untuk menangkap perangkat lunak berbahaya sebelum menimbulkan masalah.

Google juga mendorong kolaborasi antara perusahaan dan pemerintah serta berbagi informasi untuk meningkatkan keamanan internet secara kolektif. Google sadar upaya memerangi ancaman dunia maya adalah upaya tim. Google pun menyerukan perusahaan dan pemerintah untuk bekerja sama, berbagi informasi, dan menggunakan AI untuk menjadikan internet lebih aman bagi semua orang. 

Model AI Gemini

Google resmi meluncurkan Gemini 1.5 Pro yang merupakan peningkatan dari versi sebelumnya dengan performa yang lebih unggul. Peluncuran itu mengikuti pengumuman sebelumnya tentang Gemini 1.0 Ultra dan rebranding chatbot Bard menjadi Gemini. Update ini bertujuan untuk mengikuti perkembangan kemampuan model tersebut.

Model AI Gemini 1.5 Pro menawarkan performa sebanding dengan Gemini 1.0 Ultra tetapi efisiensi yang lebih tinggi dan persyaratan komputasi yang lebih rendah. Model ini mampu melakukan pemrosesan teks, gambar, video, audio, dan kode dengan baik.

Dengan kemampuan menghandle hingga satu juta token dalam satu permintaan, Gemini 1.5 Pro dapat memproses lebih dari 700.000 kata, satu jam video, 11 jam audio, dan kode dengan lebih dari 30.000 baris. Model ini juga tetap mempertahankan akurasi tinggi dalam pertanyaan dengan jumlah token yang lebih besar, terutama ketika memiliki data baru untuk dipelajari.

Dalam uji coba Needle In a Haystack, Gemini 1.5 Pro berhasil menemukan teks tersembunyi 99 persen dari waktu dalam blok data sepanjang satu juta token. Saat ini, model ini diluncurkan dengan kemampuan 128.000 token, yang setara dengan kemampuan ChatGPT 4.0. Google berencana untuk memperkenalkan paket harga baru yang mendukung permintaan hingga satu juta token.

Keunggulan Google Gemini Advanced

Google mengganti layanan Google Bard menjadi Google Advanced dengan biaya Berlanggan senilai USD20 atau Rp300 ribuan perbulannya. Gemini hadir dengan model Pro 1.0, yang telah mendukung lebih dari 40 bahasa dan 230 negara serta wilayah, termasuk Indonesia.

“Misi kami bersama Bard adalah memberi kalian akses langsung ke model AI kami, dan Gemini mewakili rangkaian model kami yang paling mumpuni. Untuk mencerminkan hal ini, Bard sekarang hanya dikenal sebagai Gemini,” kata Vice President and General Manager, Gemini experiences and Google Assistant, Sissie Hsiao.

Gemini hadir dengan dua pengalaman baru, yaitu Gemini Advanced dan aplikasi mobile, untuk memudahkan kolaborasi menggunakan fitur terbaik Google AI. Gemini Advanced menawarkan akses ke model AI tercanggih mereka, Ultra 1.0, yang telah terbukti menjadi chatbot yang paling disukai dalam evaluasi buta dengan penilai pihak ketiga.

Melalui model Ultra 1.0, Gemini Advanced mampu menyelesaikan tugas-tugas kompleks seperti pengkodean, penalaran logis, dan berkolaborasi dalam proyek kreatif. Gemini Advanced memungkinkan percakapan yang lebih panjang dan mendetail serta lebih memahami konteks petunjuk sebelumnya.

“Hari ini, kami meluncurkan Gemini Advanced, pengalaman baru yang memberi Anda akses ke Ultra 1.0, model AI tercanggih dan terbesar kami. Dalam evaluasi buta dengan penilai pihak ketiga kami, Gemini Advanced dengan Ultra 1.0 kini menjadi chatbot yang paling disukai dibandingkan alternatif terkemuka," tulis Google di dalam blognya.

Gemini Advanced hadir dengan fitur-fitur seperti menjadi tutor pribadi, membantu dengan skenario pengkodean yang lebih maju, dan membantu pembuat konten digital dalam menghasilkan konten segar. Google akan terus meningkatkan Gemini Advanced dengan menambahkan fitur-fitur baru, seperti kemampuan multimodal yang diperluas dan fitur pengkodean yang lebih interaktif.

"Gemini Advanced akan membantu pembuat konten digital beralih dari ide ke kreasi dengan menghasilkan konten segar, menganalisis tren terkini, dan bertukar pikiran tentang cara-cara yang lebih baik untuk meningkatkan jumlah pemirsa mereka," katanya.

Sissie mengatakan Gemini Advanced versi pertama ini mencerminkan kemajuan Google dalam penalaran AI dan akan terus ditingkatkan. 

"Saat kami menambahkan fitur baru dan eksklusif, pengguna Gemini Advanced akan memiliki akses ke kemampuan multimodal yang diperluas, fitur pengkodean yang lebih interaktif, kemampuan analisis data yang lebih mendalam, dan banyak lagi," ujarnya.

Untuk berlangganan, Gemini Advanced tersedia sebagai bagian dari Paket Premium Google One AI dengan biaya langganan seharga USD19,99 per bulan atau sekitar Rp300 ribuan, dimulai dengan uji coba dua bulan tanpa biaya. 

Paket ini memberi kalian yang terbaik dari Google AI dan kemajuan terbaru kami, serta semua manfaat paket Google One Premium yang ada, seperti penyimpanan sebesar 2 TB. Selain itu, pelanggan AI Premium akan segera dapat menggunakan Gemini di Gmail, Dokumen, Slide, Spreadsheet, dan lainnya.

Baca Juga: Kereta Cepat Jepang Pakai Teknologi AI AMD Amankan Jaringan Rel

 Baca Juga: Teknologi AI Nokia ini Tingkatkan Produktivitas Komunikasi di Industri