Find Us On Social Media :

Ini Alternatif Chatbot AI yang Tak Kalah Canggih dari ChatGPT

By Adam Rizal, Rabu, 28 Februari 2024 | 11:30 WIB

Ilustrasi ChatGPT.

Kehadiran teknologi artificial intelligence (AI) generatif atau kecerdasan buatan sangat membantu pengguna dalam bekerja dan meningkatkan produktivitas. Teknologi AI generatif langsung menjadi tren semenjak ChatGPT hadir dan sukses merebut hati pasar. Terbukti, ChatGPT menawarkan pengalaman baru dalam browsing internet dan meraih ratusan juta pengguna dalam sekejap.

Faktanya, ada banyak chatbot AI generatif di pasar selain ChatGPT yang tidak kalah canggihnya dan bisa menjadi pertimbangan Anda. Pertama adalah Gemini, produk dari Google, meskipun belum sehebat ChatGPT, Gemini menawarkan fitur yang cukup bervariasi, termasuk penghasilan gambar AI dan pencarian informasi yang mendalam. Meskipun belum secepat ChatGPT, Gemini menjanjikan kemajuan yang menarik karena kemampuan pemrosesan audio dan video yang dimilikinya.

Kedua adalah Copilot, yang awalnya dikenal sebagai Bing AI dan merupakan produk dari Microsoft. Copilot menawarkan model GPT-4 tanpa biaya tambahan, berbeda dengan ChatGPT yang mengharuskan pengguna membayar untuk menggunakan model GPT-4. Dengan pengembangan dan integrasi teknologi Microsoft, Copilot menjanjikan interaksi yang memuaskan dan kemampuan untuk menghasilkan gambar AI seperti ChatGPT dan Gemini.

Terakhir, ada Poe by Quora, sebuah platform yang bukan chatbot tetapi berisi berbagai model LLM terbaik. Platform ini menawarkan akses ke berbagai model seperti Palm, Gemini, Llama, dan lainnya. Tujuan semua teknologi ini adalah membantu berbagai kebutuhan manusia, baik itu untuk belajar, bekerja, atau kegiatan lainnya. Yang terpenting, pengguna harus menggunakan chatbot dengan bertanggung jawab.

Memori Digital

OpenAI memperkenalkan fitur terbaru memori digital yang memungkinkan ChatGPT menyimpan riwayat percakapan pengguna. Dengan fitur ini, ChatGPT dapat mengingat informasi penting seperti pertanyaan sebelumnya dan menerapkan ingatan tersebut pada percakapan berikutnya. 

Pengguna dapat meminta ChatGPT untuk menyimpan informasi spesifik, seperti alergi anak terhadap kacang atau preferensi dalam menandai surat elektronik, yang akan diingat dan diterapkan pada percakapan selanjutnya. Fitur Memori digital itu juga berfungsi untuk menyimpan informasi dari percakapan seiring berjalannya waktu, membuat ChatGPT menjadi lebih pintar dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. 

Untuk perlindungan data pribadi, pengguna memiliki kontrol penuh atas ingatan yang disimpan ChatGPT. Dengan fitur itu, Anda bisa meminta ChatGPT melupakan informasi tertentu atau menonaktifkan fitur memori digital jika diinginkan. Selain itu, terdapat fitur Manage Memory yang memungkinkan pengguna melakukan penyesuaian dari ingatan yang disimpan ChatGPT seperti dikutip Engadget.

Saat ini, fitur memori digital ChatGPT masih dalam tahap beta dan tersedia dalam cakupan terbatas untuk sebagian pengguna gratis dan pengguna ChatGPT Plus, namun akan dirilis secara lebih luas di masa mendatang.

Bangun Pabrik AI

OpenAI meraup pendapatan lebih dari Rp31 triliun pada Desember 2023 dan memicu peningkatan produksi chip AI di dunia. Tentunya, kunci kesuksesan OpenAI adalah dukungan finansial yang kuat dari Microsoft dan banyak perusahaan besar yang tertarik menggunakan solusi artificiaI intelligence (AI) generatif milik OpenAI.

Pendapatan tahunan OpenAI meningkat lebih dari USD1,6 miliar atau Rp25 triliun pada bulan Desember, sebuah lompatan signifikan dari USD1, 3 miliar atau Rp2,2 triliun seperti yang dilaporkan dua bulan sebelumnya. Para investor menilai OpenAI memiliki nilai fantastis sebesar Rp156 triliun dan CEO OpenAI Sam Altman sedang melakukan diskusi aktif dengan calon investor seperti Sheikh Tahnoon bin Zayed al-Nahyan dari UEA untuk mendapatkan pendanaan bagi inisiatif transformatif.

Sam Altman sendiri memiliki visi yang ambisius untuk mendirikan pabrik chip AI untuk meningkatkan kapasitas pembuatan chip global dan kemampuan AI perusahaan. Tentu saja, ambisi itu membutuhkan pendanaan besar miliar dolar AS dan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

OpenAI pun sedang melakukan pembicaraan eksklusif dengan TSMC dan Softbank untuk mendapatkan dana segar membangun pabrik chip AI. OpenAI juga menjajaki peluang kolaborasi dengan produsen lain untuk mengatasi kekurangan chip AI yang semakin meningkat karena permintaan yang meluas. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen OpenAI dalam mendorong inovasi dan memenuhi kebutuhan pelanggannya yang terus berkembang seperti dikutip The Financial Times dan Gizmochina.

Meskipun rincian mengenai struktur usaha pembuatan chip baru ini masih dirahasiakan, sumber memperkirakan bahwa OpenAI akan menjadi klien awal. Langkah ini sejalan dengan laporan sebelumnya yang mengisyaratkan eksplorasi OpenAI dalam memproduksi chipsetnya untuk mengatasi meningkatnya permintaan chip AI, yang dipicu oleh meluasnya adopsi aplikasi AI seperti ChatGPT.

Kekurangan chip AI, yang diperburuk oleh meningkatnya permintaan, telah mendorong OpenAI untuk mendiversifikasi pemasok chip di luar Nvidia dan menjajaki peluang kolaborasi dengan produsen lain. Langkah strategis ini menggarisbawahi komitmen OpenAI untuk mendorong inovasi dan memenuhi kebutuhan pelanggannya yang terus berkembang.

Baca Juga: LLM Makin Berkembang, Chatbot AI & ChatGPT Ungguli Google Translate

 Baca Juga: Keren! AWS Latih Bahasa Model AI LLM dengan Bahasa Indonesia