Find Us On Social Media :

Kalah Saing, Google Hentikan Aplikasi Pembayaran Google Pay Juni 2024

By Adam Rizal, Senin, 4 Maret 2024 | 13:30 WIB

Ilustrasi Google Pay

Google akan menghentikan aplikasi pembayaran Google Pay di Amerika Serikat (AS) pada 4 Juni 2024. Hal itu merupakan bagian dari strategi konsolidasi layanan pembayaran mereka. Meskipun demikian, layanan Google Pay akan tetap beroperasi di Singapura dan India.

Google mencoba menyederhanakan sistem pembayaran bagi pengguna dan pengembang dengan fokus pada Google Wallet, yang lebih diminati daripada Google Pay. Apalagi Google Wallet memiliki basis pengguna lima kali lipat di 180 negara. Meskipun aplikasi mandiri Google Pay dihentikan, pengguna di AS masih bisa mengakses fungsi penting seperti pengelolaan pembayaran melalui Google Wallet. 

Namun, beberapa fitur seperti pembayaran peer-to-peer dan penawaran akan dihapus. Google merekomendasikan pengguna untuk mencari penawaran melalui Google Search setelah penutupan aplikasi. Pengguna yang memiliki saldo di Google Pay dapat mentransfernya ke rekening bank setelah 4 Juni 2024 seperti dikutip Gizmochina.

Transisi ini menandai perkembangan dalam ekosistem pembayaran Google, dengan fokus utama kini adalah Google Wallet yang menawarkan lebih dari sekadar pembayaran, seperti menyimpan tiket transportasi, tanda pengenal negara, dan kunci mobil virtual dengan memanfaatkan teknologi baru seperti ultra-wideband (UWB) untuk meningkatkan kompatibilitas.

Google telah mengembangkan ekosistem pembayaran  mulai dengan Google Wallet pada 2011 dan mengalami berbagai transformasi melalui pengenalan Android Pay pada 2015 dan penggabungan layanan-layanan ini ke dalam Google Pay pada tahun 2018.

Keunggulan Google Pay

Google kini menambah lapisan keamanan dalam layanan pembayaran mobile Google Pay dengan otentikasi biometrik untuk fitur transfer uang. Sebelumnya, pengguna Google Pay di Amerika Serikat hanya dapat melindungi transaksi mereka dengan nomor identifikasi pribadi (PIN).

Google Pay menambahkan otentikasi biometrik untuk transfer uang bagi pengguna yang memiliki ponsel dengan Android 10, seperti Pixel 4 atau One Plus 7T seperti dilansir Phone Arena. Opsi keamanan terbaru tersebut hanya kompatibel dengan API biometrik Android 10 sehingga tidak mungkin untuk ponsel yang menjalankan versi sistem operasi sebelumnya, kecuali mungkin sebagian Android 9 yang mencakup integrasi sidik jari untuk otentikasi biometrik, tetapi tidak terintegrasi.

Bagi mereka yang menggunakan ponsel Android 10, selain menggunakan PIN, Google Pay kini memungkinkan mereka untuk menggunakan sidik jari atau wajah mereka untuk otentikasi transaksi. Aplikasi Google Pay yang diperbarui untuk Android 10 tidak memengaruhi aspek lain seperti pembayaran NFC, jadi pengguna hanya akan dapat menggunakan otentikasi biometrik ketika mengirim uang.

Gandeng PayPal

Google memperluas kerja sama dengan PayPal untuk memungkinkan merchant punya lebih banyak cara menerima pembayaran online. Google Pay kini akan mendapatkan keuntungan dari integrasi dengan PayPal di 24 negara. Pengguna di 24 negara, bisa menghubungkan akun PayPal mereka ke Google Pay.

Merchant yang memungkinkan PayPal sebagai metode payment dalam integrasi Google Pay, memudahkan konsumen melakukan check out di website maupun aplikasi dengan mulus. Pada dasarnya, kemudahan ini membuat pengguna tidak perlu lagi sign in ke PayPal ketika mereka menggunakannya bersama Google Pay seperti dikutip GSM Arena.

Konsumen bisa berganti di antara kartu debit, kartu kredit dan akun PayPal hanya dengan memilih Google Pay saat checkout. Bagi merchant sendiri, mengaktifkan integrasi PayPal di Google Pay akan memudahkan mereka mendapatkan semua keuntungan yang saat ini mereka punya, termasuk kemampuan menerima pembayaran langsung ke akun PayPal Business mereka dalam hitungan menit, tanpa persyaratan minimal proses.

Baca Juga: Microsoft Luncurkan Copilot AI Versi Finance, Ini Kemampuannya

Baca Juga: Meski Tertinggal, Apple Akan Hadirkan Teknologi AI Generatif Tahun Ini