Merilis laporan tentang peran perempuan di dunia bisnis, Grant Thornton menyoroti pentingnya kepercayaan diri bagai perempuan untuk menggapai kesuksesan karier, termasuk di bidang teknologi.
Laporan ini secara global memperlihatkan adanya peningkatan persentase perempuan yang duduk di jajaran manajemen senior selama dua dekade, dari 19,4% (2004) menjadi 33,5% (2024).
Namun jika dilihat lebih lanjut, laju pertumbuhan persentase ini disebut Grant Thornton relatif lambat, yaitu hanya 1,1% dari tahun lalu, dari 32,4% pada 2023 menjadi 33,5% di 2024. Walhasil, perusahaan global yang bergerak di bidang audit, tax, dan advisory ini memperkirakan, kesetaraan tidak akan bisa tercapai hingga tahun 2053.
Meski keterwakilan perempuan di dunia bisnis terus meningkat, penelitian ini menemukan terjadinya penurunan signifikan pada persentase CEO perempuan, yaitu dari 28% di 2023 melorot ke angka 19% di tahun ini.
Ketika ditelaah lebih lanjut, para CEO perempuan ini memilih mundur karena tiga faktor, yaitu tekanan publik, tanggung jawab merawat, dan perasaan bahwa mereka dituntut berperilaku seperti para pemimpin pria. Dan ketika perempuan di jajaran manajemen senior memilih mundur dari posisinya, tidak banyak perempuan di level menengah yang bisa langsung mengisi kekosongan posisi tersebut.
Namun berita baiknya adalah adanya pertumbuhan persentase wanita pada peran-peran C-suite lainnya. Tiga posisi C-Suite dengan pertumbuhan persentase perempuan tertinggi ada di posisi HR Director sebesar 35%, Chief Finance Officer (CFO) sebesar 27%, dan Sales Director sebesar 22%. Sementara posisi Chief Information Officer mengalami pertumbuhan sebanyak 19%.
Laporan ini juga memaparkan tiga hal yang perlu dilakukan organisasi dalam rangka meningkatkan persentase perempuan di jajaran manajemen senior, yaitu kepemimpinan, strategi, dan cara kerja.
Secara umum, keterwakilan perempuan di jajaran manajemen akan meningkat ketika seorang anggota C-suite berjenis kelamin laki-laki atau perempuan mendorong inisiatif diversity, equity & inclusion (DE&I) bersama seorang pemimpin perempuan senior. Ketika CEO laki-laki atau perempuan ditandemkan dengan pemimpin perempuan senior, 38% jabatan senior bisa diduduki wanita.
Yang menarik, menurut penelitian ini, kombinasi terbaik dalam mendorong inisiatif DE&I adalah CIO dan pemimpin wanita senior, persentase perempuan di jajaran manajemen senior meningkat hingga 39%.
Pentingnya Kepercayaan Diri
Tidak hanya menerbitkan laporan, tahun ini Grant Thornton Indonesia juga menghadirkan media talkshow dengan mengusung tema “Women’s Confidence in the Face of Inclusivity.” Digelar kemarin (7/3) di Jakarta, acara ini menghadirkan menghadirkan Johanna Gani (CEO Grant Thornton Indonesia), Goutama Bachtiar (IT Advisory Director Grant Thornton Indonesia), dan Dessy Sukendar (Policy Program Manager, Meta Indonesia.
Media talkshow ini secara khusus membahas lebih dalam tentang pentingnya kepercayaan diri dalam membantu kaum perempuan Indonesia menghadapi tantangan dan menggapai kesuksesan di dunia kerja.