Find Us On Social Media :

Kini Layanan Audio X Spaces Punya Fitur Terbaru Video Broadcasts

By Adam Rizal, Minggu, 10 Maret 2024 | 15:00 WIB

Twitter/X

X menambahkan fitur terbaru video broadcasts dalam layanan audionya Spaces. Fitur itu memungkinkan host atau pembuat ruang obrolan melakukan siaran langsung video, menjadikan obrolan audio lebih interaktif.

Fitur ini pertama kali diumumkan oleh pengguna X dengan nama akun @cb_doge, dan kemudian dikonfirmasi oleh akun resmi X. Meskipun Spaces awalnya terfokus pada interaksi audio saat X masih dikenal sebagai Twitter, kehadiran fitur video menandai peningkatan ke level baru.

Ketika fitur video diaktifkan oleh pembuat ruang obrolan, hanya wajah pembuat ruang yang akan terlihat. Meskipun hanya pembawa acara yang dapat melakukan siaran langsung, peserta lain masih dapat berpartisipasi dengan berbicara atau menjadi pembawa acara bersama seperti dikutip GSM Arena.

Saat ini, fitur ini masih terbatas pada pengguna iOS, dan belum jelas apakah akan tersedia untuk pengguna Android atau web. Beberapa pengguna melaporkan adanya kelambatan saat mengaktifkan video, serta kesulitan dalam mengelola Spaces karena tampilan video lanskap melebihi batas layar.

Pengguna desktop yang bergabung dalam Spaces saat video disiarkan hanya dapat mendengar audio tanpa melihat video. Meskipun masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki, integrasi video dalam Spaces membuka peluang baru untuk percakapan yang lebih dinamis dan visual di X.

Panggilan Suara

X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, memperkenalkan fitur panggilan suara dan video untuk pengguna Android-nya. Sebelumnya, X telah memperkenalkan dua fitur itu ke dalam aplikasi iOS pada Oktober 2023. Saat ini fitur panggilan suara dan video di ponsel Android X hanya tersedia bagi pelanggan layanan premium. Dengan berlangganan X premium, pengguna dapat menggunakan layanan panggilan secara gratis, termasuk melakukan dan menerima panggilan. Bagi yang tidak berlangganan, mereka hanya dapat menerima panggilan dari pengguna premium lainnya.

Pengaturan panggilan audio dan video dapat diakses melalui tab Direct Message (DM). Setelah masuk ke tab DM, pengguna dapat memilih pesan yang sudah ada atau memulai percakapan baru untuk melakukan panggilan seperti dikutip GSM Arena.

Pengguna dapat memilih antara panggilan video atau suara setelah memilih ikon telepon, dan akun yang dipilih akan mendapatkan notifikasi panggilan. Jika tidak diangkat, pengguna akan menerima notifikasi panggilan tidak terjawab dari X. Kontrol atas siapa yang dapat menelpon dapat diatur melalui halaman pengaturan, termasuk opsi dari kontak di ponsel, pengguna terverifikasi, dan akun yang diikuti.

Chatbot AI Grok

Platform media sosial X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter menghadirkan layanan chatbot AI Grok milik startup xAI, yang dimiliki oleh Elon Musk. Grok sendiri terkenal dengan selera humor dan sifatnya yang memberontak. Kini Grok sudah tersedia untuk pelanggan X Premium Plus di Amerika Serikat, yang merupakan paket berlangganan tertinggi dengan biaya USD 16 per bulan dan bebas iklan.

Pelanggan setia X Premium mendapatkan akses prioritas untuk menggunakan Grok, dengan peluncuran untuk semua pelanggan dalam seminggu ke depan. Grok dapat diakses melalui aplikasi web, iOS, dan Android, dengan pengguna dapat menambahkan shortcut untuk akses cepat.

Mirip dengan chatbot terkenal lainnya seperti ChatGPT dan Bard, Grok dapat menjawab pertanyaan pengguna menggunakan input tes. Grok dihasilkan dari model AI generatif bernama Grok-1, dilatih dengan data web hingga kuartal ketiga tahun 2023 dan feedback dari asisten manusia.

Keunggulan Grok terletak pada kemampuannya menyematkan informasi real-time dari postingan di X ke dalam jawabannya, memberikan respons sesuai dengan informasi terbaru. Berbeda dengan kebanyakan chatbot AI, Grok juga dapat menjawab pertanyaan kontroversial dan memiliki sifat humor dan memberontak.

Grok, saat ini, hanya merespons pertanyaan dalam bentuk teks dan belum dapat memahami konten foto atau video. Namun, xAI berencana meningkatkan kemampuan Grok agar dapat memahami media lain seperti foto, video, dan audio.

Elon Musk, pemilik X, mengumumkan niat xAI untuk menghadirkan Grok sebagai kompetitor ChatGPT untuk pelanggan Premium+ platform X. Hal ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan platform X pada iklan, terutama dengan meningkatnya jumlah pengiklan yang meninggalkan platform tersebut.

Elon Musk juga berencana merombak X menjadi aplikasi super yang menawarkan berbagai layanan, termasuk perpesanan, jaringan sosial, dan pembayaran. xAI diluncurkan sebagai respons terhadap persaingan di dunia kecerdasan buatan, yang dianggap terlalu banyak menyensor dan kurang aman menurut pandangan Musk. Perusahaan teknologi besar seperti Microsoft dan Alphabet juga berlomba-lomba merilis produk AI setelah suksesnya ChatGPT dari OpenAI.

Terhubung ke Tesla

Tesla akan menggabungkan teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan (AI) Grok, startup xAI milik Elon Musk, ke dalam mobil listriknya. Sebelumnya, Elon Musk telah memperkenalkan xAI yang menyediakan chatbot AI Grok untuk pelanggan Twitter X berlangganan premium.

Rencana Tesla yang ingin mengintegrasikan Grok ke dalam kendaraannya mencerminkan upaya besar dalam meningkatkan pengalaman pengguna, meskipun kemungkinan menuai kontroversi. Fokus Tesla adalah menciptakan mobil pintar yang lebih responsif dan interaktif melalui pemanfaatan teknologi AI milik xAI.

xAI mengembangkan chatbot dan asisten AI, mirip dengan ChatGPT dari Open AI. Grok diharapkan dapat menangani pertanyaan kompleks dengan kemampuan yang tinggi. Grok AI dalam mobil Tesla akan mengandalkan perpustakaan data dari xAI untuk meningkatkan kemampuan perintah suara. Penggunaan teknologi Grok bagian dari komitmen Tesla dalam menyediakan perintah suara yang lebih unggul di mobil listriknya.

Menurut Brian Roemmele, penguji beta awal, versi terkecil dari Grok AI akan diintegrasikan langsung ke dalam mobil Tesla dengan menggunakan daya komputasi lokal. Elon Musk sendiri menyatakan visinya bahwa mobil Tesla bukan hanya alat transportasi, tetapi juga menjadi pusat tenaga komputasi yang terdistribusi.

"Mobil tidak hanya berfungsi sebagai transportasi, tetapi juga sebagai platform komputasi terdistribusi," katanya seperti dikutip ArenaEV.

Meskipun belum jelas kapan integrasi Grok AI akan dilakukan, ketersediaannya dalam versi beta awal bagi beberapa pengguna xAI menunjukkan pendekatan peluncuran yang lebih luas.

Baca Juga: Tingkatkan Sistem Pertahanan IKN, BRIN Bakal Libatkan Teknologi AI

 Baca Juga: Teknologi AGI Diprediksi Hadir 2027, Lebih Pintar dari Otak Manusia