Find Us On Social Media :

Bos ChatGPT Kembangkan Energi Nuklir Buat Jalankan Server AI

By Adam Rizal, Senin, 11 Maret 2024 | 10:10 WIB

Ilustrasi ChatGPT.

Pendiri dan CEO ChatGPT Sam Altman mengembangkan teknologi energi nuklir untuk mendukung kebutuhan sistem artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang membutuhkan banyak daya listrik. Apalagi, banyak data menunjukkan pengembangan AI menghasilkan emisi karbon yang besar dan memperburuk lingkungan. Energi nuklir dinilai sebagai energi alternatif untuk pengembangan AI.

Sebelumnya, Sam Altman telah mengalokasikan dana untuk pengembangan energi nuklir demi mendukung transisi ke energi yang berkelanjutan. Kini ia fokus bergeser untuk mendukung kebutuhan AI. Sebagai informasi, Pengembangan inovasi AI yang semakin canggih menuntut adanya server dan mengonsumsi daya listrik yang besar untuk memproses data dengan cepat.

"Untuk mengintegrasikan model bahasa besar seperti GPT ke mesin pencari, daya yang dibutuhkan lima kali lipat lebih besar ketimbang mesin pencari standar," kata Sarah Myres West, Managing Director AI Now Institute.

Hal itu memunculkan pertanyaan apakah pengembangan energi nuklir bisa sejalan dengan kebutuhan energi AI yang tinggi dan teknologi lain yang berkembang pesat. Beberapa server AI membutuhkan 85 terawatt jam listrik setiap tahun, menurut estimasi peneliti. Angka itu lebih besar ketimbang kebutuhan konsumsi energi tahunan negara kecil.

Startup seperti Oklo, yang didukung oleh CEO OpenAI Sam Altman, berusaha membangun sistem AI yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis. Altman, yang juga pencipta ChatGPT, telah menginvestasikan sejumlah besar dana ke Helion Energy, sebuah startup fusion nuklir, dengan tujuan menyediakan energi yang ramah lingkungan untuk mendukung pengembangan AI di masa depan.

Oklo, di bawah kepemimpinan Altman, lebih fokus pada reaksi fisi untuk menghasilkan energi dengan membelah atom, sementara fusi melibatkan penggabungan inti atom. Perusahaan itu telah membangun pembangkit listrik skala kecil di Idaho untuk mendukung pusat data seperti OpenAI dan pesaingnya, serta menyediakan energi untuk kebutuhan industri dan lainnya.

Baca Juga: Pengguna Chatbot AI Pi Tembus Satu Juta, Lebih Canggih dari ChatGPT

Baca Juga: Teknologi AGI Diprediksi Hadir 2027, Lebih Pintar dari Otak Manusia