Find Us On Social Media :

Penggunaan AI Tingkatkan Layanan Pelanggan dan Analisis Predektif

By Adam Rizal, Rabu, 13 Maret 2024 | 15:00 WIB

Artificial Intelligence (AI)

Perkembangan teknologi digital telah membawa disrupsi pada semua sektor usaha. Kecepatan adopsi teknologi juga membawa pergeseran dalam dunia bisnis termasuk pemasaran atau marketing. Kehadiran search engine, aplikasi dan media sosial menjadikan lanskap pemasaran bisnis berubah ke ranah digital. 

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan pemanfaatan teknologi digital dapat mendorong beragam inovasi dan meningkatkan efisiensi pekerjaan.

"Kehadiran teknologi terbaru dalam kegiatan pemasaran tidak dapat kita mungkiri dapat meningkatkan efisiensi pekerjaan, memaksimalkan strategi serta operasional pemasaran dan mendorong inovasi model bisnis di berbagai perusahaan," ujarnya dalam IPSOS Marketing Summit 2024 di Jakarta Selatan.

Menteri Budi Arie menilai pemanfaatan teknologi digital sebagai keniscayaan yang tidak terhindarkan dalam perubahan yang cepat. Menkominfo menyontohkan bagaimana di Tahun 2004 Facebook lahir dan membutuhkan 4,5 tahun untuk dapat menjangkau 100 juta pengguna. 

“Namun 20 tahun kemudian platform generatif artificial intelligence (AI) yang terkenal (ChatGPT) muncul dan hanya membutuhkan waktu 2 bulan untuk mencapai 100 juta pengguna. Hal itu menunjukkan bahwa laju pertumbuhan pengguna ChatGPT mencapai 26 kali lebih cepat dari Facebook 2 dekade yang lalu,” jelasnya. 

Menteri Budi Arie menyebut teknologi kecerdasan arifisial atau Artificial Intelligence (AI) membantu peningkatan personalisasi layanan bagi pelanggan serta analisis prediktif untuk meningkatkan efisiensi kegiatan usaha. Mengutip data EMR Claight, Menkominfo menyatakan adopsi teknologi AI akan meningkatkan potensi nilai pasar digital marketing mencapai USD1,1 Triliun pada Tahun 2032. 

“Hampir 3 kali lipat dari angka di Tahun 2023. Saya baru kembali dari Mobile World Kongres di Barcelona minggu lalu  dan di sana ternyata 90% temanya adalah soal AI. Dan Sekjen ITU mengusulkan kepada saya untuk Indonesia bisa menjadi tuan rumah World Telecommunication Development Conferences di Oktober 2025. Dan ini akan merubah dan kita juga berharap Indonesia masuk dalam peta perubahan besar yang terjadi di dunia ini," ungkapnya.

Menurut Menteri Budi Arie transformasi digital juga mendorong pemanfaatan teknologi big data dalam pengumpulan dan analisis data yang mendukung proses pengambilan keputusan perusahaan agar semakin efisien dan profitable.  

Menkominfo menyatakan setiap pelaku usaha dapat mengoptimalkan peluang dan memitigasi risiko pemanfaatan teknologi digital dengan menerapkan tiga strategi.

“Pertama, pelaku industri harus responsif terhadap perkembangan zaman dengan mengedepankan prinsip-prinsip penggunaan teknologi yang aman, sesuai, bahkan lebih dari regulasi, dan beretika,” ujarnya. 

Kedua, Menteri Budi Arie mendorong pelaku usaha mengembangkan model bisnis kreatif dengan memanfaatkan teknologi baru seperti AI untuk membuat produk dan layanan yang lebih menarik. 

“Ketiga, para pelaku usaha juga harus mulai terbiasa untuk menggunakan data dan melakukan analisis bisnis yang tepat dalam pengambilan keputusan,” tandasnya. 

Dalam acara tersebut hadir CEO APEC IPSOS Hamish Monro, Director and National Technology Officer Microsoft Panji Wasmana, dan perwakilan perusahaan nasional.

Baca Juga: Duh! Platform AI Jadi Sarang Phishing Tahun Lalu, Ini Cara Mencegahnya

 Baca Juga: Samsung Kenalkan Bespoke AI Combo dengan Chip AI, Ini Keunggulannya