Find Us On Social Media :

GREENS Kembangkan Sistem Pertanian dengan Blockchain, AI, dan IoT

By Dayu Akbar, Kamis, 14 Maret 2024 | 07:00 WIB

(ki-ka): Erwin Gunawan, Co-Founder dan Chief Business Officer GREENS; Ivan Agus, Country Manager, Westcon Indonesia; Ricky Utomo, CEO, Merkle Innovation Technology.

GREENS mengumumkan kerjasama dengan Westcon Indonesia, Merkle Innovation Teknology (MIT), dan AWS dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi.GREENS merupakan perusahaan agritech yang berdedikasi untuk membangun pertanian berkelanjutan (sustainable farming) di Indonesia yang memiliki misi untuk mencegah kehilangan sumber pangan (food loss) dan menghadirkan sumber nutrisi yang terbaik.“Data menyatakan jumlah limbah dan sampah makanan di Indonesia mencapai 20 hingga 48 juta ton per tahun sejak 2000-2019. GREENS memiliki misi untuk mencegah kehilangan sumber pangan (food loss) dan menghadirkan sumber nutrisi yang terbaik,” ujar Erwin Gunawan, Co-Founder dan Chief Business Officer GREENS. GREENS didirikan oleh Andi Sie yang menjabat sebagai Chief Executive Officer GREENS, Geraldi Tjoa sebagai Co-Founder & Chief Product Officer Greens dan Erwin Gunawan sebagai Co-Founder & Chief Business Officer GREENS.“Teknologi tentunya memiliki potensi yang luar biasa untuk membantu kami untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan. Dengan dukungan dari Westcon, Merkle dan AWS kami yakin dapat terus berinovasi bahkan kini kami telah berhasil memotong hingga 50% waktu panen dan menghasilkan tanaman yang bernutrisi tinggi,” lanjut Erwin.

Erwin Gunawan, Co-Founder dan Chief Business Officer GREENS.

Teknologi Agrikultur GREENS podSalah satu inovasi dari GREENS adalah membangun teknologi Controlled Environment Agriculture (CEA) dan memiliki inovasi teknologi agrikultur berbentuk pod (GREENS pod). Inovasi ini mampu menciptakan sistem penanaman dalam ruangan yang terintegrasi dengan blockchain, artificial intelligence (AI), dan internet of things (IoT).GREENS pod sendiri merupakan intelligent farming yang memiliki kemampuan menghasilkan hasil panen 120 kali lebih banyak dan secara bersamaan melestarikan sumber daya dengan pengurangan penggunaan air dan lahan sebesar 95%. GREENS Pod adalah sebuah unit yang memiliki ekosistem tertata, deretan kompartemen tunggal berisi vegetasi pada berbagai tahap pertumbuhan, mulai dari bibit hingga tumbuh sepenuhnya. Teknologi buatan GREENS pod memiliki kelebihan lain yaitu dapat mengatur suhu, air, cahaya, kelembaban udara, nutrisi, hingga CO2 secara otomatis. Kelebihan itu dapat memberikan jaminan kebersihan, menjaga kualitas nutrisi, hingga memberikan jaminan rasa yang lebih dari segar (fresh) karena sayur-sayuran disajikan dalam keadaan masih hidup.

GREENS pod yang diterapkan di salah satu resto di Grand Hyatt Jakarta.

Saat ini, sudah ada 20-25 jenis tanaman. Untuk sayurannya, GREENS tidak menanam apa yang sudah ditanam petani, dan ini superfood, yaitu micro greens. Motivasinya, pertama, memberikan bahan pangan yang aman dan baik. Selain itu, produk ini secara signifikan mengurangi jejak karbon hingga 50%, tidak menggunakan kemasan plastik, dan berkontribusi terhadap pelestarian lahan. GREENS berkomitmen terhadap budidaya organik, memastikan bahwa semua ditanam bebas dari bahan kimia berbahaya dan terlindungi dari kontaminasi bakteri. Dibutuhkan waktu tiga tahun penelitian dan pengembangan untuk menyempurnakan kinerja Greens Pod.GREENS menggunakan teknologi blockchain sebagai transparansi dan traceability. Jadi, konsumen yang membeli makanan GREENS akan mengetahui informasi mengenai makanan tersebut berasal dari mana, ditanamnya kapan dan di mana, ditanam oleh siapa, sehingga konsumen paham asal usul makanan yang mereka makan.

GREENS pod

Pengawasan vegetasi di GREENS Pod didukung oleh webcam yang mengirimkan gambar langsung ke sistem AI jarak jauh, yang kemudian menyesuaikan kondisi di dalam pod, termasuk cahaya, suhu, dan kelembapan, memastikan atmosfer mikro yang sempurna bagi setiap tanaman untuk tumbuh.Sementara itu, teknologi cloud digunakan untuk penyimpanan data yang lebih fleksibel dan aksesibilitas kapan pun di mana pun. Dengan dukungan teknologi, GREENS berhasil memotong hingga 50% waktu panen. Contohnya, stroberi biasanya dalam waktu 12 bulan baru berbuah, sedangkan di GREENS hanya dalam waktu 4,5 bulan sudah berbuah.