Find Us On Social Media :

India Siapkan Rp19.3 Triliun Bangun Infrastruktur dan SDM AI

By Adam Rizal, Kamis, 14 Maret 2024 | 09:30 WIB

India Siapkan Rp19.3 Triliun Bangun Infrastruktur dan SDM AI

Pemerintah India menyiapkan dana jumbo senilai ₹10,300 Crore (sekitar $1.24 miliar) atau Rp19.3 triliun untuk membangun infrastruktur teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang kuat di negaranya. Rencana itu mencakup pembangunan superkomputer sebagai bagian dari inisiatif "IndiaAI Compute Capacity," yang direncanakan akan menggunakan 10,000 GPU AI.

Meskipun rincian penggunaan teknologi tersebut belum diungkapkan, NVIDIA menjadi pilihan utama setelah CEO Jensen Huang bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi. NVIDIA dikabarkan telah menerima pesanan senilai USD 500 juta untuk GPU AI, termasuk model H100 dan GH200.

Selain pembangunan infrastruktur AI, India juga berencana mendirikan lembaga akademik baru, "IndiaAI Innovation Centre," untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan dalam bidang AI, terutama dalam pemanfaatan edge computing.

Beberapa inisiatif lainnya yang direncanakan meliputi "IndiaAI Startup Financing" untuk mendukung startup AI, peningkatan platform dataset publik melalui "IndiaAI Datasets Platform," dan program "IndiaAI FutureSkills" untuk meningkatkan akses pendidikan AI di seluruh India.

Pemerintah India berharap dapat memanfaatkan sektor swasta, termasuk perusahaan lokal seperti Yotto, untuk mendukung pertumbuhan sektor AI di negara ini. Dengan langkah-langkah inovatif dan investasi besar ini, India berharap untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang kecerdasan buatan dan mencapai kemajuan yang signifikan.

Sekolah AI Pertama

Saat ini Teknologi artificial intelligece (AI) atau kecerdasan buatan (AI) telah memasuki berbagai aspek kehidupan dan akan merubah peradaban manusia di masa yang akan datang. Baru-baru ini, India mendirikan Santhigiri Vidyabhavan, sekolah AI pertama di negara bagian Kerala.

Mantan Presiden India, Ram Nath Kovind, meresmikan sekolah AI pertama ini. Proyek sekolah ini menjadi pilot institusi pendidikan yang memanfaatkan AI dan teknologi mutakhir untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa. Ram Nath mengatakan proses belajar sekolah ini akan melibatkan integrasi teknologi AI, seperti mesin pembelajaran, pemrosesan bahasa alami, dan analisis data, ke berbagai aspek pendidikan.

"Ini mencakup perancangan kurikulum, pendekatan pembelajaran yang disesuaikan untuk kelompok siswa tertentu, evaluasi, dan dukungan siswa dalam menghadapi tantangan akademik," katanya seperti FirstPost melaporkan.

Dalam proses mengajar, sekolah ini tidak serta merta mengganti peran guru dengan instruktur AI. Pendirian Santhigiri Vidyabhavan ini merupakan hasil kolaborasi antara iLearning Engines (ILE) USA dan Vedhik eSchool.

Vedhik eSchool berpendapat bahwa model pembelajaran inovatif ini akan memberikan pendidikan berkualitas tinggi. Di dalam lingkungan sekolah AI, pengajaran dirancang lebih menarik daripada metode konvensional.

"Tujuan dari sekolah AI ini adalah untuk memberikan siswa pendidikan yang diperkaya teknologi, melalui sumber daya, alat, dan panduan yang lebih lengkap daripada metode tradisional," katanya.

Paradigma pendidikan inovatif ini memanfaatkan kekuatan AI untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Namun, meskipun pendirian sekolah AI ini merupakan langkah maju dalam pendidikan berbasis teknologi, peran guru tetaplah penting. Pertanyaan menarik muncul dengan pendirian sekolah AI pertama di India, yaitu apakah AI seperti ChatGPT suatu hari nanti akan menggantikan peran guru di kelas.

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun perkembangan sekolah AI ini mengindikasikan kemajuan dalam pendidikan yang terintegrasi dengan teknologi, kehadiran manusia dalam pembelajaran yang interaktif dan dinamis tetap tak tergantikan oleh AI.

Baca Juga: Penggunaan AI Tingkatkan Layanan Pelanggan dan Analisis Predektif

Baca Juga: Duh! Platform AI Jadi Sarang Phishing Tahun Lalu, Ini Cara Mencegahnya