Find Us On Social Media :

Tawarkan Layanan Baru, Kation Tech Soroti Pentingnya Menilai Postur Keamanan Siber

By Liana Threestayanti, Rabu, 27 Maret 2024 | 12:30 WIB

Kation Technologies Indonesia bermitra dengan Cyber Intelligence House, untuk bantu perusahaan di Asia Pasifik menilai postur keamanan sibernya.

Kation Technologies Indonesia menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan cyber intelligence asal Singapura, Cyber Intelligence House, untuk menghadirkan layanan cyber exposure assessment and monitoring bagi perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Pasifik.

Evaluasi kerentanan keamanan siber dibutuhkan pelaku bisnis untuk mengidentifikasi dan memitigasi potensi ancaman siber. Melalui kemitraan dengan Cyber ​​Intelligence House, Kation Technologies Indonesia dapat memberikan solusi keamanan siber berbasis intelijen untuk membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia dan negara Asia Pasifik lainnya meningkatkan postur keamanan sibernya.

Cyber ​​Intelligence House sendiri telah bermitra dengan organisasi-organisasi internasional yang bergerak di bidang penegakan hukum, seperti Interpol, NATO, dan UNODC (Kantor PBB  Urusan Narkoba dan Kejahatan.

Menurut Yusuf Khyber Hasnoputro, Presiden Direktur Kation Technologies Indonesia, kemitraan ini memperkuat komitmen perusahaan dalam menyediakan solusi TI yang inovatif dan komprehensif bagi dunia usaha di Indonesia dan kawasan sekitarnya. 

Di tengah lanskap digital saat ini, menilai dan memantau dengan cermat postur siber serta tingkat risiko perusahaan adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Selain mengungkap potensi kerentanan dan kelemahan pada sistem dan aset digital, pendekatan proaktif pada keamanan siber dapat memberikan pertahanan yang kuat terhadap pelanggaran data, serangan siber, dan akses tidak sah. 

Sebagai gambaran potensi serangan siber yang mungkin terjadi, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melaporkan bahwa telah terdeteksi sebanyak 403.990.813 anomali lalu lintas di Indonesia. Tiga aktivitas dengan trafik anomali tertinggi menurut  laporan BSSN “Lanskap Keamanan Siber Indonesia 2023” adalah Advanced Persistent Threat (APT), Phishingsite Other Malware (47.231.390), dan Microsoft Windows SMB Server Information Disclosure (17.841.856).

Yusuf memandang adanya kebutuhan yang mendesak bagi dunia usaha untuk memprioritaskan keamanan siber seiring meningkatnya prevalensi kejahatan siber di Indonesia maupun di kawasan Asia Pasifik. 

“Melalui kemitraan antara Kation Techologies dan Cyber ​​Intelligence House, kami bertekad untuk memberdayakan dunia usaha dengan alat dan wawasan yang diperlukan untuk memerangi ancaman dunia maya secara efektif dan memitigasi bahaya kejahatan dunia,” ia menegaskan.

Menurut Yusuf, dengan melindungi informasi sensitif seperti data pelanggan, catatan keuangan, dan kekayaan intelektual, bisnis dapat memastikan kepatuhan terhadap standar dan peraturan keamanan siber sekaligus memperkuat postur dan ketahanan keamanan siber mereka secara keseluruhan. 

“Hal ini tidak hanya melindungi mereka dari kerugian finansial, kerusakan reputasi, dan konsekuensi hukum, namun juga menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan di antara pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan. Selain itu, hal ini memungkinkan pemantauan dan respons proaktif terhadap ancaman siber yang muncul, memberdayakan pengambilan keputusan strategis dan alokasi sumber daya untuk langkah-langkah keamanan siber yang kuat,” tegas Yusuf.

Di antara perusahaan yang telah memanfaatkan layanan Kation Technologies Indonesia dan Cyber ​​Intelligence House ini adalah PT Samator Gas Industri dan PT. Energi Mega Persada.

Baca juga: CrowdStrike Ungkap Bahaya dan Potensi AI Generatif Bagi Keamanan Siber

Baca juga: Keamanan Siber & Langkah Mendesak untuk Lindungi Proses Demokrasi