China mempercepat pengembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam negeri dengan mendirikan Pusat Inovasi AI sekaligus menandai komitmennya untuk menjadi pemimpin global dalam teknologi AI dan menunjukkan kemandirian China dalam kemandirian AI.
Pusat penelitian itu akan fokus kepada penelitian dan pengembangan, penerapan industri, dan inovasi skenario AI. China sangat berambisi mencapai target skala industri AI senilai triliunan yuan di masa depan, mengingat teknologi AI akan memegang peranan penting di masa depan.
Beberapa kota, seperti Beijing dan Shanghai, telah menjadi pusat kegiatan inovasi AI. Apalagi, Beijing menjadi rumah bagi sebagian besar tim inovasi AI terkemuka. Langkah-langkah konkret telah diambil untuk mendukung pengembangan AI, termasuk penelitian produk inovatif dan pembangunan ekosistem inovasi terbuka.
Menurut laporan Institut Strategi Pengembangan Kecerdasan Buatan Generasi Baru China (Chinese Institute of New Generation Artificial Intelligence Development Strategies/CINGAI), dari sekitar 2.200 perusahaan AI di negara itu, Beijing menyumbang sekitar 28 persen, menempati urutan pertama di antara semua provinsi dan kota di negara itu.
Beijing saat ini memiliki 122 tim inovasi model besar, menempati peringkat pertama di China dan mencakup sekitar separuh dari jumlah tim terkait di negara itu, menurut laporan resmi dari Komisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kota Beijing. Tahun lalu, Beijing merilis sebuah rencana terperinci untuk mendorong pengembangan AI.
Menurut rencana tersebut, skala industri inti AI Beijing ditargetkan mencapai 300 miliar yuan pada 2025, mempertahankan pertumbuhan lebih dari 10 persen, yang pada dasarnya menjadi sumber inovasi AI dengan pengaruh global.
Shanghai juga mempercepat peningkatan pengembangan industri AI yang berkualitas tinggi dan kini giat mengembangkan ekologi inovasi model besar. Saat ini Shanghai memiliki lebih dari 20 model besar yang lulus audit dan catatan pemerintah daerah. Selain itu, ruang ekologi inovasi penerapan industri model besar telah beroperasi kurang dari setengah tahun, menarik hampir 60 perusahaan menetap.
Total skala industri inti AI di China mencapai 500 miliar yuan, dan jumlah perusahaan terkait telah melampaui 4.300, menurut sumber dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China. Meskipun China telah mencapai keunggulan komparatif dalam beberapa bidang AI, seperti model suara dan medis, masih ada kesenjangan dalam teknologi dasar dan talenta. Karena itu, kerja sama antara komunitas ilmiah, teknologi, dan industri diperlukan untuk mempercepat pengembangan teknologi AI serta memperkuat basis talenta dan inovasi orisinal.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah memperkenalkan serangkaian teknologi AI seperti pengenalan wajah, pengenalan suara, robot cerdas, realitas virtual (virtual reality/VR), kendaraan swakemudi, banyak digunakan dalam kehidupan sosial China, yang mencakup berbagai bidang seperti pendidikan, perawatan medis, ilmu pengetahuan dan teknologi, logistik, pertanian, hiburan.
Baca Juga: Fortinet: Gen AI Mampu Meningkatkan Deteksi dan Respon Ancaman Siber
Baca Juga: Banyak Keuntungan, Ini Syarat Mendapatkan Fitur Premium+ X Gratis