Find Us On Social Media :

China Hadirkan Para Ahli dan Kurikulum Pembelajaran AI di Sekolah

By Adam Rizal, Senin, 1 April 2024 | 12:00 WIB

Ilustrasi pengembangan teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan asal China

Kementerian Pendidikan China baru-baru ini meluncurkan kampanye artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan terbaru untuk meningkatkan kemampuannya di bidang pendidikan dan memimpin inovasi AI di dunia.

Kampanye itu mencakup beberapa langkah utama yaitu menambahkan kurikulum pembelajaran AI di platform pendidikan nasional, menghadirkan para ahli untuk memberikan materi pengajaran tentang teknologi AI dan membangun platform pertukaran internasional untuk pendidikan digital guna mempromosikan pendekatan China terhadap edukasi AI.

Tentunya tujuan utama kampanye itu adalah untuk memperluas penggunaan AI dalam proses pembelajaran dan pengajaran, meningkatkan literasi pendidikan digital masyarakat, dan menetapkan standar etika ilmiah dalam penggunaan teknologi AI.

Selain itu, Kementerian Pendidikan China itu juga merencanakan program percontohan untuk menerapkan platform pendidikan pintar nasional di sekolah dasar dan menengah di beberapa wilayah, seperti Guangdong, Hainan, Xizang, Qinghai, Ningxia, dan Xinjiang.

Saat ini AI dan Manajemen Big Data menjadi jurusan baru yang populer di universitas-universitas China. Diperkirakan  AI akan membawa perubahan signifikan di pasar kerja masa depan. Menurut Xiong Bingqi, direktur Institut Penelitian Pendidikan Abad 21, menyesuaikan pendidikan sekolah dengan menambahkan jurusan dan kursus baru saja tidak cukup.

"Pendidikan harus beralih dari mengajar siswa untuk memperoleh pengetahuan menjadi mengajari mereka cara belajar, berinovasi, dan berkreasi," kata Xiong dalam Global Times.

Zhang, guru dari SMA Shanghai Luwan, mengatakan bahwa pelatihan insentif akan bermanfaat untuk membina lebih banyak guru dalam pendidikan AI. Ding, wakil kepala sekolah, juga berpendapat bahwa sekolah mereka akan mendorong para guru untuk mengambil setiap kesempatan untuk melatih pengajaran AI.

Bangun Pusat Litbang

China mempercepat pengembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam negeri dengan mendirikan Pusat Inovasi AI sekaligus menandai komitmennya untuk menjadi pemimpin global dalam teknologi AI dan menunjukkan kemandirian China dalam kemandirian AI. 

Pusat penelitian itu akan fokus kepada penelitian dan pengembangan, penerapan industri, dan inovasi skenario AI. China sangat berambisi mencapai target skala industri AI senilai triliunan yuan di masa depan, mengingat teknologi AI akan memegang peranan penting di masa depan.

Beberapa kota, seperti Beijing dan Shanghai, telah menjadi pusat kegiatan inovasi AI. Apalagi, Beijing menjadi rumah bagi sebagian besar tim inovasi AI terkemuka. Langkah-langkah konkret telah diambil untuk mendukung pengembangan AI, termasuk penelitian produk inovatif dan pembangunan ekosistem inovasi terbuka.

Menurut laporan Institut Strategi Pengembangan Kecerdasan Buatan Generasi Baru China (Chinese Institute of New Generation Artificial Intelligence Development Strategies/CINGAI), dari sekitar 2.200 perusahaan AI di negara itu, Beijing menyumbang sekitar 28 persen, menempati urutan pertama di antara semua provinsi dan kota di negara itu. 

Beijing saat ini memiliki 122 tim inovasi model besar, menempati peringkat pertama di China dan mencakup sekitar separuh dari jumlah tim terkait di negara itu, menurut laporan resmi dari Komisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kota Beijing. Tahun lalu, Beijing merilis sebuah rencana terperinci untuk mendorong pengembangan AI. 

Menurut rencana tersebut, skala industri inti AI Beijing ditargetkan mencapai 300 miliar yuan pada 2025, mempertahankan pertumbuhan lebih dari 10 persen, yang pada dasarnya menjadi sumber inovasi AI dengan pengaruh global.

Shanghai juga mempercepat peningkatan pengembangan industri AI yang berkualitas tinggi dan kini giat mengembangkan ekologi inovasi model besar. Saat ini Shanghai memiliki lebih dari 20 model besar yang lulus audit dan catatan pemerintah daerah. Selain itu, ruang ekologi inovasi penerapan industri model besar telah beroperasi kurang dari setengah tahun, menarik hampir 60 perusahaan menetap.

Total skala industri inti AI di China mencapai 500 miliar yuan, dan jumlah perusahaan terkait telah melampaui 4.300, menurut sumber dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China. Meskipun China telah mencapai keunggulan komparatif dalam beberapa bidang AI, seperti model suara dan medis, masih ada kesenjangan dalam teknologi dasar dan talenta. Karena itu, kerja sama antara komunitas ilmiah, teknologi, dan industri diperlukan untuk mempercepat pengembangan teknologi AI serta memperkuat basis talenta dan inovasi orisinal.

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah memperkenalkan serangkaian teknologi AI seperti pengenalan wajah, pengenalan suara, robot cerdas, realitas virtual (virtual reality/VR), kendaraan swakemudi, banyak digunakan dalam kehidupan sosial China, yang mencakup berbagai bidang seperti pendidikan, perawatan medis, ilmu pengetahuan dan teknologi, logistik, pertanian, hiburan. 

Baca Juga: Alat AI Copilot Bakal Beroperasi Offline Tanpa Internet di Komputer PC

Baca Juga: Kini AI Google Gemini Dapat Membuka dan Mencari Lokasi Maps Otomatis