Find Us On Social Media :

HashMicro: Penggunaan Sistem ERP Dapat Kurangi Tingkat Presenteeism

By Liana Threestayanti, Selasa, 16 April 2024 | 14:51 WIB

Presenteeism dapat diselesaikan dengan proses kerja yang lebih efisien dan terorganisasi, misalnya dengan sistem ERP, menurut HashMicro.

Fenomena presenteeism yang sedang terjadi di dunia kerja saat ini dapat diselesaikan melalui proses kerja yang lebih efisien dan terorganisasi, misalnya dengan memanfaatkan sistem ERP, menurut HashMicro.

Presenteeism merupakan sebuah kondisi di mana karyawan hadir secara fisik di kantor tapi tidak produktif seperti biasanya. Fenomena ini bukan terjadi karena kemalasan, namun terjadi karena kondisi fisik maupun mental yang sedang tidak baik. 

Ada beberapa faktor eksternal yang di balik fenomena presenteeism, seperti  tuntutan pekerjaan yang tinggi, budaya kerja yang mengglorifikasi waktu kerja yang panjang, atau stigma terhadap absensi dari tempat kerja.

Hasil riset menunjukan bahwa 71% karyawan di Asia Tenggara tidak mengambil cuti sakit meskipun merasa tidak sehat karena tuntutan pekerjaan yang tinggi. Angka tersebut memperlihatkan potensi terjadinya  presenteeism di negara-negara Asia Tenggara.

Fenomena presenteeism menjadi tantangan bagi perusahaan dan karyawan secara individu. Menurut HashMicro, presenteeism bisa lebih merugikan daripada absensi karena dapat menyebabkan penurunan produktivitas jangka panjang, kesalahan dalam bekerja, dan kerugian lainnya.

Sebagai solusinya, HashMicro menawarkan proses kerja yang lebih efisien dan terorganisasi dengan menekankan pentingnya memahami bahwa produktivitas tidak hanya diukur dari jumlah output, tetapi juga dari kesejahteraan karyawan. 

“Presenteeism memiliki keterikatan erat dengan masalah produktivitas. Oleh karena itu, perusahaan harus mendefinisikan ‘produktivitas’ dengan tepat dan memastikan ‘produktivitas’ tersebut bisa tercapai,” ujar Lusiana Lu, Business Development Director HashMicro.

Bentuk konkretnya adalah penggunaan sistem terintegrasi, seperti sistem ERP, yang dapat mengotomatisasi tugas dan proses, dan memberikan data dan analitik untuk mengidentifikasi masalah yang mempengaruhi kesejahteraan karyawan.. 

“Dengan menggunakan data yang diperoleh dari sistem ERP, manajer bisa proaktif berkomunikasi secara terbuka dengan timnya untuk membicarakan seputar workload, performa kerja, kesejahteraan karyawan, dan hal-hal yang bisa ditingkatkan kembali baik untuk tim maupun masukan untuk perusahaan,” Lusiana menambahkan.

Menurut Lusiana, dengan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif, HashMicro yang mengusung visi "Bring Joy to Work" percaya bahwa karyawan akan lebih termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaik mereka, sehingga individu dan perusahaan dapat mencapai tujuan mereka secara optimal.

Baca juga: Marak Penyuapan ERP, Ini Bahaya Pemilihan Sistem Perusahaan yang Tak Tepat