Find Us On Social Media :

Alasan Kolektif AI Jauh Lebih Canggih dan Tangguh dari ChatGPT

By Adam Rizal, Minggu, 7 April 2024 | 12:35 WIB

Artificial Intelligence (AI)

Teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, menyusul kesuksesan chatbot AI ChatGPT di pasar. Apalagi semua perusahaan raksasa teknologi Google, Meta, Microsoft, Amazon dan NVIDIA menghabiskan dana investasi yang besar untuk pengambangan AI.

Kepopuleran ChatGPT dan perkembangan AI membuat para ilmuwan terus meninjau kemajuan bidang ini. Para peneliti mengungkapkan inovasi terbaru Kolektif AI jauh lebih unggul dengan risiko yang berbeda-beda dari model-model AI besar seperti ChatGPT. Dalam jurnal Nature Machine Intelligence, Dr. Andrea Soltoggio dan timnya dari Universitas Loughborough mengungkapkan Kolektif AI memiliki sistem yang lebih terukur, tangguh, dan berkelanjutan daripada AI besar saat ini. 

"Kolektif AI dirancang untuk dapat berbagi pengetahuan secara instan di antara jaringan unit AI, yang dapat terus belajar dan beradaptasi dengan data baru. Ini dapat menghasilkan respons yang cepat terhadap situasi baru, tantangan, atau ancaman," katanya.

Kolektif AI mirip dengan konsep ilmiah seperti the Borg dan Star Trek. The Borg adalah organisme sibernetik dalam alam semesta, sedangkan Star Trek adalah alat yang beroperasi dan berbagai pengetahuan melalui pikiran yang terhubung. Namun, yang membedakan kolektif AI ini fiksi ilmiah adalah bahwa para peneliti memperkirakan terobosan besar dan positif di berbagai bidang.

Namun, ada juga risiko-risiko yang berpotensi, seperti penyebaran informasi yang cepat tetapi tidak etis dan ilegal. Karena itu, keamanan dalam pengembangan Kolektif AI sangat penting untuk mempertahankan tujuan dan independensi unit AI dari kolektif.

Kolektif AI juga berbeda dengan AI besar seperti ChatGPT dalam hal pembelajaran seumur hidup bagi agen AI dan pengembangan protokol serta bahasa universal yang memungkinkan berbagi pengetahuan antar sistem AI. 

"Model-model AI besar saat ini seperti ChatGPT kemungkinan tidak akan bertahan di masa depan, dan akan digantikan oleh kumpulan unit AI yang berkelanjutan dan berbagi pengetahuan," katanya.

Soltoggio memberikan contoh dalam bidang keamanan siber yaitu satu model AI bisa mengidentifikasi ancaman dengan cepat dan  mendorong respons kolektif, mirip dengan cara sistem kekebalan tubuh manusia melindungi tubuh dari serangan luar.

Perbedaan mendasar antara kolektif AI dan ChatGPT adalah Kolektif AI akan melakukan pembelajaran pada sistemnya sehingga informasi yang diberikan tidak akan terbatas, sedangkan ChatGPT mempunyai keterbatasan informasi. Kolektif AI akan memfokuskan pada pembelajaran seumur hidup bagi agen AI dan mengembangkan protokol serta bahasa universal yang memungkinkan sistem AI untuk berbagi pengetahuan satu sama lain.

Baca Juga: Microsoft Pisahkan Langganan Office 365 dan Teams, Biaya Lebih Murah

 Baca Juga: Genjot 'Cuan', Google Berencana Hadirkan Layanan Pencarian AI Berbayar